Pangkalpinang (Antara Babel) - PT Timah (Persero) Tbk menargetkan ekspor timah olahan selama 2017 mencapai 30.000 metrik ton (Mton) ke sejumlah negara tujuan atau mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.

"Kami optimistis target ekspor tahun ini tercapai, karena kondisi perekonomian dan politik nasional dan internasional belum menimbulkan dampak terlalu besar terhadap ekspor timah ini," kata Sekretaris Perusahaan PT Timah (Persero) Tbk Sutrisno Tatetdagad di Pangkalpinang, Kamis.

Ia menjelaskan volume ekspor 2016 mengalami penurunan karena adanya penyesuaian terhadap aturan Permendag Nomor 33 tahun 2015. Volume ekspor timah 2016 sekitar 21 ribu Mton dibanding  2015 28 ribu Mton dan target 2017 sekitar 30 ribuan Mton.

"Saat ini harga timah di pasar dunai sekitar 19.000 Dolar Amerika Serikat/Mton atau lebih baik dibanding tahun sebelumnya," ujarnya.

Menurut dia ekspor timah 2016 lebih terkendali, karena adanya pengetatan ekspor logam melalui penerapan Permendag Nomor 33 tahun 2015, dimana perusahaan wajib memiliki sertifikat Clear and Clean (CnC), mengantongi izin Eksportir Terdaftar (ET)-Timah Murni Batangan, dan menjual di BKDI.

"Sejak diberlakukan Permendag ini, jumlah ekspor timah Indonesia 2016 berkisar 60.000 hingga 65.000 Mton," ujarnya.

Ia mengatakan dalam menjaga stabilitas harga timah di pasar dunia, PT Timah konsisten dengan mendukung kebijakan pemerintah dan Permendag Nomor 33 tahun 2015 dalam upaya mengendalikan jumlah pasokan logam ke pasar dunia.

"Kami tetap mempertimbangkan jumlah permintaan pasar, agar harga timah di pasar dunia stabil," ujarnya. 

Pewarta: Aprionis

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017