Miami (Antara Babel) - SpaceX meluncurkan roket Falcon 9 yang membawa
pesawat kargo nirawak Dragon penuh persediaan makanan dan pasokan lain
untuk enam astronaut di Stasiun Antariksa Internasional, Minggu (19/2).
Roket putih itu meluncur menembus awan dari Kompleks Peluncuran 39 A Kennedy Space Center di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat, pukul 09.38 waktu setempat.
Ini merupakan misi peluncuran perdana di landasan peluncuran bersejarah 39 A NASA, tempat awal penerbangan luar angkasa untuk mengirim astronaut Amerika Serikat ke bulan pada 1960-an dan 1970-an serta misi pesawat antariksa dari 1981 hingga 2011.
Sembilan menit setelah meluncur, bagian utama dengan roket terbang kembali ke tempat pendaratan di dekat Cape Canaveral Air Force Station, pendaratan sukses kedelapan bagi Space Exploration Technologies Corp.
Peluncuran awalnya direncanakan dilakukan pada Sabtu, tetapi dibatalkan 13 detik sebelum peluncuran karena ada masalah pada mesin roket.
"Mereka sudah mengatasi semua masalah teknis tadi malam," kata Bob Cabana, Direktur Kennedy Space Center sebagaimana dikutip kantor berita AFP.
Juru bicara SpaceX menjelaskan bahwa masalah itu sudah diatasi dan pengujian lanjutan menunjukkan mesin sudah bekerja dengan baik.
Pesawat kargo antariksa nirawak itu mengangkut lebih dari 2.267 kilogram makanan, peralatan dan eksperimen ilmiah untuk astronaut di orbit.
Ini merupakan misi kargo ke-10 SpaceX, yang bersama Orbital ATK punya kontrak tahun jamak untuk mengirimkan pasokan ke Stasiun Antariksa Internasional.
Menurut warta Reuters, Badan Aeronautika dan Antariksa Amerika Serikat (National Aeronautics and Space Administration/NASA) memantau dari dekat peluncuran kargo pada Minggu guna mempelajari operasi perusahaan sebelum mengizinkan SpaceX menerbangkan astronaut Amerika Serikat.
Bulan lalu, SpaceX melanjutkan menerbangkan roket Falcon 9 menggunakan landasan peluncuran kedua di California, tempat tahap pertama roket juga berhasil melakukan pendaratan kembali.
Perusahaan berencana menggunakan kembali roket-roketnya untuk memangkas biaya dan menekan harga.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
Roket putih itu meluncur menembus awan dari Kompleks Peluncuran 39 A Kennedy Space Center di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat, pukul 09.38 waktu setempat.
Ini merupakan misi peluncuran perdana di landasan peluncuran bersejarah 39 A NASA, tempat awal penerbangan luar angkasa untuk mengirim astronaut Amerika Serikat ke bulan pada 1960-an dan 1970-an serta misi pesawat antariksa dari 1981 hingga 2011.
Sembilan menit setelah meluncur, bagian utama dengan roket terbang kembali ke tempat pendaratan di dekat Cape Canaveral Air Force Station, pendaratan sukses kedelapan bagi Space Exploration Technologies Corp.
Peluncuran awalnya direncanakan dilakukan pada Sabtu, tetapi dibatalkan 13 detik sebelum peluncuran karena ada masalah pada mesin roket.
"Mereka sudah mengatasi semua masalah teknis tadi malam," kata Bob Cabana, Direktur Kennedy Space Center sebagaimana dikutip kantor berita AFP.
Juru bicara SpaceX menjelaskan bahwa masalah itu sudah diatasi dan pengujian lanjutan menunjukkan mesin sudah bekerja dengan baik.
Pesawat kargo antariksa nirawak itu mengangkut lebih dari 2.267 kilogram makanan, peralatan dan eksperimen ilmiah untuk astronaut di orbit.
Ini merupakan misi kargo ke-10 SpaceX, yang bersama Orbital ATK punya kontrak tahun jamak untuk mengirimkan pasokan ke Stasiun Antariksa Internasional.
Menurut warta Reuters, Badan Aeronautika dan Antariksa Amerika Serikat (National Aeronautics and Space Administration/NASA) memantau dari dekat peluncuran kargo pada Minggu guna mempelajari operasi perusahaan sebelum mengizinkan SpaceX menerbangkan astronaut Amerika Serikat.
Bulan lalu, SpaceX melanjutkan menerbangkan roket Falcon 9 menggunakan landasan peluncuran kedua di California, tempat tahap pertama roket juga berhasil melakukan pendaratan kembali.
Perusahaan berencana menggunakan kembali roket-roketnya untuk memangkas biaya dan menekan harga.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017