Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyebutkan produksi lada putih Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada 2025 mencapai 20.412 ton atau meningkat 31,29 persen dibandingkan tahun sebelumnya 16.717 ton, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat petani di daerah itu.
"Perkebunan lada putih ini menjadi sumber utama 30 hingga 40 persen petani di Babel," kata Peneliti Ahli Utama BRIN Prof. Dr.Ir Risfaheri saat memberikan materi FGD Mengembalikan Kejayaan Lada Putih Babel secara daring di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan produksi lada putih petani Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada 2025 sebanyak 20.412 ton, 2024 sebanyak 16.717 ton, 2023 sebanyak 18.454 ton, 2022 sebanyak 26.409 ton dan 2021 sebanyak 27.167 ton tersebar di Kabupaten Bangka, Bangka Selatan, Bangka Tengah, Bangka Barat, Belitung dan Belitung Timur.
Sementara itu, sebaran produksi lada putih di Kepulauan Babel tertinggi terdapat di Bangka Selatan sebesar 44,58 persen, Belitung 20,89 persen, Bangka Tengah 13,83 persen, Bangka Barat 8,57 persen, Bangka 6,38 persen dan Belitung Timur 5,74 persen.
"Rata-rata produksi lada putih di Kepulauan Babel sebesar 21.832 ton per tahun," katanya.
Ia menyatakan produksi lada secara nasional juga mengalami peningkatan. Produksi lada Indonesia pada 2025 sebanyak 63.461 ton, 2024 sebanyak 62.625 ton, 2023 sebanyak 64.279 ton, 2022 sebanyak 75.205 ton dan 2021 sebanyak 83.316 ton.
"Produksi lada di Indonesia berasal dari Provinsi Kepulauan Babel, Lampung, Sulawesi Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, Sumatera Selatan dan lainnya," katanya.
Menurut dia meski produksi lada putih di Kepulauan Babel mengalami peningkatan, namun hal ini harus terus ditingkatkan karena permintaan pasar dunia terhadap komoditas ini sangat tinggi.
"Lada putih Babel atau lebih dikenal Muntok White Pepper sudah sejak zaman kolonial dikenal dunia, karena memiliki cita rasa, aroma khas dan ditambah lagi lada putih ini sudah memiliki Indikasi Geografis (IG)," katanya.
Editor : Joko Susilo
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2025