Pangkalpinang (Antara Babel) - Harga daging ayam di Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung masih bertahan Rp30.000 per kilogram.
"Meski harga sayuran mengalami kenaikan akibat curah hujan yang tinggi saat ini namun harga daging ayam justru masih bertahan," ujar Amin, seorang pedagang di Pasar pembangunan Pangkalpinang, Jumat.
Ia mengatakan, harga daging ayam dalam beberapa hari terakhir tetap bertahan. Setelah sempat naik menjadi Rp35.000 per kilogram, harga daging ayam kini berangsur turun pada kisaran Rp30.000.
Ia menyebutkan, kondisi ekonomi saat ini dengan sepinya pembeli membuat penjualan agak terhambat sehingga para pedagang mulai banting harga.
"Dari pada rugi pedagang ada yang turunkan harga daging ayam menjadi Rp28.000 per kilogram," katanya.
Menurut dia, daging ayam yang tidak habis terjual biasanya akan dimasukkan ke dalam box pendingin agar tidak busuk dan dapat dijual kembali esok hari.
"Jika tidak habis terpaksa kita bekukan sehingga besok masih bagus dan bisa dijual lagi. Yang penting daging ayamnya tidak busuk," katanya.
Ia menjelaskan, penghasilannya sebagai penjual daging ayam akhir-akhir ini berkurang karena pembeli sedikit.
"Biasanya saya bisa menjual 30 kilogram ayam namun sekarang hanya sekitar 10 kilogram saja," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
"Meski harga sayuran mengalami kenaikan akibat curah hujan yang tinggi saat ini namun harga daging ayam justru masih bertahan," ujar Amin, seorang pedagang di Pasar pembangunan Pangkalpinang, Jumat.
Ia mengatakan, harga daging ayam dalam beberapa hari terakhir tetap bertahan. Setelah sempat naik menjadi Rp35.000 per kilogram, harga daging ayam kini berangsur turun pada kisaran Rp30.000.
Ia menyebutkan, kondisi ekonomi saat ini dengan sepinya pembeli membuat penjualan agak terhambat sehingga para pedagang mulai banting harga.
"Dari pada rugi pedagang ada yang turunkan harga daging ayam menjadi Rp28.000 per kilogram," katanya.
Menurut dia, daging ayam yang tidak habis terjual biasanya akan dimasukkan ke dalam box pendingin agar tidak busuk dan dapat dijual kembali esok hari.
"Jika tidak habis terpaksa kita bekukan sehingga besok masih bagus dan bisa dijual lagi. Yang penting daging ayamnya tidak busuk," katanya.
Ia menjelaskan, penghasilannya sebagai penjual daging ayam akhir-akhir ini berkurang karena pembeli sedikit.
"Biasanya saya bisa menjual 30 kilogram ayam namun sekarang hanya sekitar 10 kilogram saja," ujarnya.
Editor : Rustam Effendi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017