Jakarta (Antara Babel) - Konsulat Jenderal Indonesia (KJRI) di Sydney, Australia menggelar pagelaran busana, "Sydney Hijab Spark", yang menampilkan produk hijab karya tujuh perancang Indonesia pada peringatan Hari Perempuan Internasional pada Sabtu (11/3).

Dalam keterangan KJRI Sydney yang diterima di Jakarta, Senin, Konsul Jenderal RI untuk New South Wales, Queensland dan Australia Selatan, Yayan GH Mulyana menyampaikan bahwa sebagai negara dengan jumlah penduduk  terbesar ke-empat di dunia, Indonesia adalah gudang  ide kreatif.

"Ekonomi kreatif Indonesia, termasuk busana hijab atau 'modest wear' buatan Indonesia memiliki potensi jual yang sangat tinggi di Australia. Bahkan menurut Global Islamic Economic Report, masyarakat Muslim di seluruh dunia membelanjakan uang sebesar 230 miliar dolar AS  per tahun untuk busana," kata Konsul Jenderal.

Sementara itu, Ketua Dharma Wanita Persatuan KJRI Sydney, Irene Mulyana mengatakan masyarakat Indonesia patut berbangga karena busana karya perancang Tanah Air yang diperkaya dengan motif batik dan tenun tradisional tidak kalah dari produk karya perancang asing seperti Dolce and Gabbana buatan Italia, atau H&M buatan China

"Melalui pagelaran, masyarakat muslimah Indonesia dan Australia di Sydney dapat menyaksikan sendiri kreativitas yang tiada bertepi dari anak bangsa," kata dia.

Pagelaran busana tersebut menampilkan tujuh perancang hijab Indonesia yakni Inez Kantahuri, Lia Soraya, Lia Afif, Yemi Sudibjo, Marijana Rohmah, Rida Kartini dan Tuty Adib.

Para peragawati yang memamerkan busana Muslimah merupakan putri-putri dari anggota masyarakat Indonesia lintas agama dan suku bangsa serta sejumlah warga negara Australia.

Pewarta: Libertina Widyamurti Ambari

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017