Depok (Antara Babel) - Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia Din Syamsudin mengatakan almarhum KH Hasyim Muzadi sebagai orator ulung yang memiliki wawasan keislaman dan kebangsaan yang luas.
"Beliau seorang orartor ulung yang berbicara penuh makna yang diselingi humor-humor segar," kata Din di rumah duka Komplek Pondok Pesantren Al-Hikam Kukusan Beji Depok, Jabar, Kamis.
Din mengungkapkan dirinya selalu senang ketika mendengar ceramah Hasyim yang terasa berkesan di hati para jamaah.
Menurut dia Hasyim merupakan seorang ulama yang memiliki pengetahuan keislaman dan kebangsaan kemasyarakatan yang luas.
Selain itu, Hasyim juga dinilai memiliki pemikiran strategis tentang bagaimana menempatkan Islam dalam konten Indonesia.
Din mengisahkan ketika dirinya masih menjabat sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah dan Hasyim menjabat Ketua Umum PBNU, keduanya saling bersilaturahim memperkuat organisasi Islam besar untuk membantu menyelesaikan permasalahan bangsa.
"Kita sepakat untuk sering berkunjung, dan setiap jelang 1 Muharram ada pertemuan PP Muhammadiyah dan PBNU, itu berlangsung terus menerus selama beberapa tahun, tapi sayang saat ini sudah tak dijalankan," tuturnya.
Din mengucapkan selamat jalan kepada Hasyim dan mendoakan agar segala amal perbuatannya diterima Allah SWT.
Hasyim Muzadi yang merupakan mantan Ketua Tanfidziyah PBNU lahir di Bangilan, Tuban, Jatim pada 8 Agustus 1944 dan wafat pada Kamis (16/3) pukul 06.15 WIB di Malang, Jawa Timur.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
"Beliau seorang orartor ulung yang berbicara penuh makna yang diselingi humor-humor segar," kata Din di rumah duka Komplek Pondok Pesantren Al-Hikam Kukusan Beji Depok, Jabar, Kamis.
Din mengungkapkan dirinya selalu senang ketika mendengar ceramah Hasyim yang terasa berkesan di hati para jamaah.
Menurut dia Hasyim merupakan seorang ulama yang memiliki pengetahuan keislaman dan kebangsaan kemasyarakatan yang luas.
Selain itu, Hasyim juga dinilai memiliki pemikiran strategis tentang bagaimana menempatkan Islam dalam konten Indonesia.
Din mengisahkan ketika dirinya masih menjabat sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah dan Hasyim menjabat Ketua Umum PBNU, keduanya saling bersilaturahim memperkuat organisasi Islam besar untuk membantu menyelesaikan permasalahan bangsa.
"Kita sepakat untuk sering berkunjung, dan setiap jelang 1 Muharram ada pertemuan PP Muhammadiyah dan PBNU, itu berlangsung terus menerus selama beberapa tahun, tapi sayang saat ini sudah tak dijalankan," tuturnya.
Din mengucapkan selamat jalan kepada Hasyim dan mendoakan agar segala amal perbuatannya diterima Allah SWT.
Hasyim Muzadi yang merupakan mantan Ketua Tanfidziyah PBNU lahir di Bangilan, Tuban, Jatim pada 8 Agustus 1944 dan wafat pada Kamis (16/3) pukul 06.15 WIB di Malang, Jawa Timur.
Editor : Rustam Effendi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017