Koba (Antara Babel) - Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung meminta pemerintah lebih memperhatikan nasib perawat berstatus tenaga honorer.

"Kami meminta pemerintah memperhatikan nasib perawat honorer untuk diangkat menjadi aparatur sipil negara," kata Ketua PPNI Bangka Tengah, Cecep di Koba, Jumat.

Ia menjelaskan, saat ini jumlah perawat yang berstatus ASN dan tenaga honorer tercatat sebanyak 273 orang yang tersebar pada seluruh pusat kesehatan masyarakat dan RSUD.

"Tugas dan fungsi mereka sama, hanya statusnya saja yang berbeda maka kami berharap perawat honor dapat diangkat jadi pegawai negeri," ujarnya.

Ia mengatakan, dalam rangka HUT PPNI ke-43 seluruh perawat di Indonesia hanya memiliki satu permintaan yaitu diangkat jadi pegawai negeri.

"Tuntutan ini sama dengan tuntutan PPNI pusat yang sempat menggelar aksi unjuk rasa di Jakarta beberapa waktu yang lalu," ujarnya.

Ia mengatakan, peran perawat sangat penting bagi pelayanan kesehatan di daerah karena mereka gerbang pertama dalam melakukan payanan pasien.

"Jadi saya pikir tuntuntan untuk diangkat jadi ASN tidak berlebihan, tentu saja harus disesuaikan dengan kriteria dan persyaratan yang ada," ujarnya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017