Pangkalpinang (Antara Babel) - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Pangkalbalam, Kepulauan Bangka Belitung menambah kapal pandu untuk mendukung operasional Jembatan Emas yang menggunakan sistem "bascule" atau buka tutup di daerah itu.
"Kami menambahan dua unit kapal pandu untuk memandu kapal-kapal kontainer berukuran besar," kata Plh Kepala KSOP Pangkalbalam, Hasoloan Siregar di Pangkalpinang, Senin.
Ia menyebutkan dua unit kapal pandu itu akan memandu kapal kontainer berukuran 30 meter ke atas untuk melewati Jembatan Emas yang membentang sepanjang 700 meter di atas alur pelayaran kapal.
"Selama ini pelayaran kapal kontainer berjalan lancar dan belum ada kendala saat melewati jembatan sistem buka tutup itu," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa penambahan kapal pandu ini penting untuk kelancaran pelayaran kapal dan membantu keluar masuknya kapal-kapal berukuran besar melewati Jembatan Emas.
Tidak hanya itu, pihaknya juga telah membangun stasiun radio pelayaran untuk mengoptimalkan komunikasi nakhoda kapal dengan operator jembatan.
"Kami sudah membentuk tim agar operasional jembatan ini tidak mengganggu pelayaran kapal di pelabuhan," ujarnya.
Menurut dia, apabila pelayaran kapal terganggu, akan berdampak langsung pada perekonomian masyarakat di Pulau Bangka karena hampir 90 persen berbagai kebutuhan masyarakat dipasok melalui Pelabuhan Pangkalbalam.
"Kami terus berupaya agar aktivitas pelayaran kapal dan bongkar muat barang di pelabuhan berjalan maksimal guna menjaga stabilitas ekonomi masyarakat di pulau ini," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
"Kami menambahan dua unit kapal pandu untuk memandu kapal-kapal kontainer berukuran besar," kata Plh Kepala KSOP Pangkalbalam, Hasoloan Siregar di Pangkalpinang, Senin.
Ia menyebutkan dua unit kapal pandu itu akan memandu kapal kontainer berukuran 30 meter ke atas untuk melewati Jembatan Emas yang membentang sepanjang 700 meter di atas alur pelayaran kapal.
"Selama ini pelayaran kapal kontainer berjalan lancar dan belum ada kendala saat melewati jembatan sistem buka tutup itu," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa penambahan kapal pandu ini penting untuk kelancaran pelayaran kapal dan membantu keluar masuknya kapal-kapal berukuran besar melewati Jembatan Emas.
Tidak hanya itu, pihaknya juga telah membangun stasiun radio pelayaran untuk mengoptimalkan komunikasi nakhoda kapal dengan operator jembatan.
"Kami sudah membentuk tim agar operasional jembatan ini tidak mengganggu pelayaran kapal di pelabuhan," ujarnya.
Menurut dia, apabila pelayaran kapal terganggu, akan berdampak langsung pada perekonomian masyarakat di Pulau Bangka karena hampir 90 persen berbagai kebutuhan masyarakat dipasok melalui Pelabuhan Pangkalbalam.
"Kami terus berupaya agar aktivitas pelayaran kapal dan bongkar muat barang di pelabuhan berjalan maksimal guna menjaga stabilitas ekonomi masyarakat di pulau ini," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017