Pangkalpinang (Antara Babel) - Harga kedelai impor di sejumlah pasar tradisional di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung turun, karena pasokan dan stok komoditas itu di gudang distributor mulai meningkat.
"Saat ini harga kedelai impor turun menjadi Rp9.000 dari Rp10.000 per kilogram," kata Kepala Seksi Pengadaan dan Penyaluran Disperindag Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), A Evan Savitri di Pangkalpinang, Rabu.
Ia menjelaskan stok kacang kedelai impor di sejumlah gudang distributor mencapai 320 ton atau meningkat dibanding pekan lalu sebanyak 210 ton.
"Stok kedelai cukup untuk memenuhi konsumsi masyarakat dan permintaan usaha rumah tangga produk tahu dan tempe di daerah ini," ujarnya.
Sementara itu, kata dia, harga kacang hijau masih bertahan tinggi Rp20.000 per kilogram, kacang tanah belum dikupas bertahan Rp22.000 per kilogram.
Harga jagung pipilan kering bukan untuk pakan unggas masih bertahan normal Rp7.500 per kilogram.
"Harga kacang hijau dan kacang tanah masih bertahan tinggi, karena harga komoditas itu di tingkat petani tinggi, mengingat hasil petani kacang-kacangan lokal yang masih kurang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," ujarnya.
Menurut dia penurunan harga kedelai impor ini belum berdampak terhadap permintaan yang masih normal, bahkan cenderung mengalami penurunan.
"Saat ini permintaan kedelai masih didominasi pengusaha tempe dan tahu, sementara permintaan ibu rumah tangga masih kurang," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
"Saat ini harga kedelai impor turun menjadi Rp9.000 dari Rp10.000 per kilogram," kata Kepala Seksi Pengadaan dan Penyaluran Disperindag Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), A Evan Savitri di Pangkalpinang, Rabu.
Ia menjelaskan stok kacang kedelai impor di sejumlah gudang distributor mencapai 320 ton atau meningkat dibanding pekan lalu sebanyak 210 ton.
"Stok kedelai cukup untuk memenuhi konsumsi masyarakat dan permintaan usaha rumah tangga produk tahu dan tempe di daerah ini," ujarnya.
Sementara itu, kata dia, harga kacang hijau masih bertahan tinggi Rp20.000 per kilogram, kacang tanah belum dikupas bertahan Rp22.000 per kilogram.
Harga jagung pipilan kering bukan untuk pakan unggas masih bertahan normal Rp7.500 per kilogram.
"Harga kacang hijau dan kacang tanah masih bertahan tinggi, karena harga komoditas itu di tingkat petani tinggi, mengingat hasil petani kacang-kacangan lokal yang masih kurang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," ujarnya.
Menurut dia penurunan harga kedelai impor ini belum berdampak terhadap permintaan yang masih normal, bahkan cenderung mengalami penurunan.
"Saat ini permintaan kedelai masih didominasi pengusaha tempe dan tahu, sementara permintaan ibu rumah tangga masih kurang," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017