Jakarta (Antara Babel) - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meminta dukungan pemerintah agar pengusaha Nahdliyin (anggota NU) bisa berkembang dengan lebih baik.

Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj dalam Sarasehan Pengembangan Ekonomi Umat dan Kemaritiman di Pesantren Luhur Al-Tsaqafah di Jakarta Selatan, Kamis, mengatakan pengusaha Nahdliyin tidak kalah dengan penguasa nasional lain.

"Kami mencoba mengkonsolidasikan pengusaha NU. Maka Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) ini usianya baru tiga tahun," katanya.

Said berharap kegiatan sarasehan yang digelar dengan mengundang Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dapat membuka kesempatan bagi pengusaha dari kalangan Nahdliyin.

Ia memastikan pengusaha Nahdliyin serius menggarap usaha mereka di berbagai bidang. Bahkan, ia menyebut banyak pengusaha Nahdliyin sudah mencapai level kelas menengah.

"Beberapa ada yang kelas menengah usaha tenaga surya,juga pengusaha batik dan properti. Kalau diberi kemudahan, insya Allah bisa langsung tancap gas, tidak kalah dengan pengusaha lain," ungkapnya.

Said menuturkan, pihaknya ingin NU diajak bersama membangun perekonomian umat. Hal itu, kata dia, juga terkait dengan aspek keadilan.

Dalam kesempatan yang sama, Menko Luhut mengatakan permintaan bantuan kepada pengusaha Nahdliyin sesuai arahan Presiden Jokowi terkait pemerataan pembangunan.

"Presiden mau pemerataan itu. Nah konkretnya ekonomi kerakyatan. Makanya di NU, sekarang kita mulai dari sini dulu, kita dorong bisa ekonomi kerakyatan," katanya.

Luhut mengatakan bentuk dukungan yang diberikan diantaranya adalah dengan mencari mitra perusahaan besar untuk bekerjasama dengan pengusaha kecil dan menengah.

"Jadi jangan yang itu-itu saja yang dapat," ujarnya.

Sektor yang bisa dimasuki, lanjut dia, juga bervariasi mulai dari perikanan, pertanian hingga properti sesuai bidang usaha yang mereka emban.

Namun, Luhut mengingatkan pengusaha yang nantinya dibantu pemerintah juga harus profesional dan fokus menjalankan usahanya.

Hal itu penting karena saat ini perekonomian nasional tengah menghadapi era globalisasi.    

"NU ini jadi pilar untuk menjaga kesatuan Indonesia. Tapi, tidak bisa juga hanya makan saja. Harus dikreasikan dan lakukan secara profesional," tegasnya.

Pewarta: Ade Irma Junida

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017