Manado (Antara Babel) - Wakil Presiden, Jusuf Kalla, direncanakan membuka
perayaan Paskah dan Pekan Kerukunan Nasional, di Manado, Sulawesi
Utara, 21-25 April mendatang.
Kepala Bagian Humas Sulawesi Utara, Roy Saroinsong, di Manado, Kamis, menyatakan hal itu. Sebelumnya, Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, dan panitia pelaksana saat mempresentasikan kesiapan pelaksanaan acara itu, di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis.
Menurut Saroinsong, "Wakil presiden sangat terkesan dengan gagasan pemerintah provinsi dan wadah kerukunan lintas agama yang mau mengambil peran menyukseskan perayaan paskah dan pekan kerukunan nasional."
Kalla, kata dia mengutip pernyataan Dondokambey, bercerita tentang upaya dia bersama para pemimpin agama berkunjung di rumah- rumah ibadah, saling tukar mimbar berceramah sekalipun waktu itu dianggap tabu.
Tetapi karena semangat toleransi akhirnya para pemimpin agama mau saling menerima.
Kalla berharap apa yang digagas Dondokambey dan tokoh agama di Sulawesi Utara bisa dijadikan contoh, karena toleransi adalah satu satunya jalan menerima perbedaan karena berbeda itu indah.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
Kepala Bagian Humas Sulawesi Utara, Roy Saroinsong, di Manado, Kamis, menyatakan hal itu. Sebelumnya, Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, dan panitia pelaksana saat mempresentasikan kesiapan pelaksanaan acara itu, di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis.
Menurut Saroinsong, "Wakil presiden sangat terkesan dengan gagasan pemerintah provinsi dan wadah kerukunan lintas agama yang mau mengambil peran menyukseskan perayaan paskah dan pekan kerukunan nasional."
Kalla, kata dia mengutip pernyataan Dondokambey, bercerita tentang upaya dia bersama para pemimpin agama berkunjung di rumah- rumah ibadah, saling tukar mimbar berceramah sekalipun waktu itu dianggap tabu.
Tetapi karena semangat toleransi akhirnya para pemimpin agama mau saling menerima.
Kalla berharap apa yang digagas Dondokambey dan tokoh agama di Sulawesi Utara bisa dijadikan contoh, karena toleransi adalah satu satunya jalan menerima perbedaan karena berbeda itu indah.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017