Merawang (Antara Babel) - Kelompok tani ikan di Merawang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengaku membutuhkan mesin pembuat pakan ikan air tawar guna menekan biaya produksi.

"Tingginya biaya pakan mengakibatkan biaya produksi juga tinggi. Itu kendala para tani ikan. Salah satu cara untuk menekan biaya produksi adalah dengan membuat sendiri pakan ikan," ujar Ketua Kelompok Tani Budidaya Ikan Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka, Edi Iskandar, Sabtu.

Ia mengatakan budidaya ikan air tawar merupakan bisnis yang menguntungkan apalagi jika pakan bisa dibuat sendiri.

Dijelaskannya, setiap kolam dengan sekitar 3.000 ekor bibit ikan air tawar membutuhkan 300 hingga 500 kilogram pakan per hari.  

Harga pakan ikan tawar per karung dengan berat 30 kilogram saat ini Rp200 ribu, sehingga dalam sehari biaya pakan bisa mencapai Rp2 juta sampai Rp3 juta.

Sekali panen biasanya dihasilkan antara 1,5 hingga 3 ton ikan dengan harga jual berkisar Rp25.000 hingga Rp60.000 per kilogram tergantung jenis ikan.

Jenis ikan yang dibudidayakan adalah ikan lele, patin, safir dan nila.

Menurut Edi, nilai ekonomis yang didapatkan petani akan lebih besar jika mampu memproduksi pakan sendiri.

Ia berharap pemerintah bisa memberikan dukungan kepada kelompok budidaya ikan air tawar di daerah itu.

"Selain bibit dan penyuluhan, petani ikan juga membutuhkan mesin membuat pakan. Kami sangat berharap bantuan dari pemerintah daerah untuk meringankan biaya produksi dengan penyediaan mesin pembuatan pakan ikan itu," ujar dia.

Pewarta: Septi Artiana

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017