Pangkalpinang (Antara Babel) - Dinas Kehutanan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengembangkan wisata hutan mangrove di Pulau Belitung, guna meningkatkan kunjungan wisatawan dan kesejahteraan masyarakat di daerah itu.

"Kami telah berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata dan Pemerintah Kabupaten Belitung untuk mengembangkan wisata hutan mangrove ini," kata Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kepulauan Babel Nazalyus di Pangkalpinang, Rabu.

Ia menjelaskan pengembangan kawasan hutan mangrove ini melalui peningkatan fasilitas, penanaman, pemberdayaan masyarakat di kawasan hutan untuk selalu menjaga kelestarian hutan mangrove di Selat Nasik, Pengantungan dan Tanjung Pandan.

Selain itu, kata dia, pihaknya memperketat pengawasan dan menindak tegas pelaku perusakan hutan mangrove wisata di pulau tersebut.

"Kita telah membangun pos-pos pengawasan dan pengoptimal patroli di dalam hutan mangrove untuk mencegah penebangan dan perburuan satwa liar di hutan mangrove tersebut," ujarnya.

Ia mengatakan luas hutan wisata mangrove di Pulau Belitung mencapai 500 hektare tersebar di Selat Nasik, Pengantungan dan Tanjung Pandan.

"Ini membutuhkan kerja sama dan sinergitas untuk menjaga kelestarian flaura dan fauna di dalam hutan mangrove ini," ujarnya.

Menurut dia hutan mangrove ini merupakan aset yang harus dijaga, karena keberadaan hutan ini dapat mendatangkan wisatawan nusantara dan mancanegara yang akan mempercepat pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

"Kami optimistis pengembangan wisata hutan mangrove ini dapat berjalan dengan baik, apalagi Kementerian Pariwisata telah menetapkan Belitung sebagai Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata dan destinasi wisata di Indonesia," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017