Jakarta (Antara Babel) - Kementerian Pertanian melalui Ditjen Perkebunan siap melakukan penanaman jagung seluas 1 juta hektare di lahan perkebunan seluruh Indonesia sebagai upaya mendukung swasembada pangan nasional.

Dirjen Perkebunan Kementan Bambang di Manado, Minggu, mengatakan, areal perkebunan memiliki potensi yang luas untuk dimanfaatkan sebagain lahan tumpang sari dengan mengembangkan tanaman pangan di sela-sela tanaman perkebunan.

"Saat ini ada potensi seluas 3 juta hektare areal perkebunan untuk tanaman pangan dan kami menyiapkan 1 juta hektare untuk pengembangan jagung," katanya.

Sebelumnya pada Sabtu (29/4) Dirjen Perkebunan mencanangkan penanaman jagung pada areal perkebunan secara nasional bertempat di Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawasi Utara.

Kegiatan pencanangan tersebut ditandai dengan melakukan penanaman jagung bertempat di perkebunan kelapa Kayuwolo Desa Sapa Kecamatan Tenga oleh Dirjen Perkebunan, Bupati Minahasa Selatan, Kadis Perkebunan Sulut dan Kadis Pertanian Sulut.

Selain itu, juga dilakukan penyerahan bantuan benih jagung hibrida, bibit kelapa dan cengkih kepada sejumlah kelompok tani di Kabupaten Minahasa Selatan.

Sementara itu Koordinator penanaman jagung Wilayah (Korwil) VI, yang membawahi Provinsi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat, Dudi Gunadi menyatakan, khusus di Sulut areal pengembangan jagung seluas 325 ribu hektare.

"Dari areal seluas itu sebanyak 105.040 hektare merupakan areal perkebunan yang siap ditanami jagung," katanya.

Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugina Paruntu menyatakan, penanaman jagung pada 2017 untuk wilayahnya ditargetkan seluas 80.000 hektare yang terbagi penjadi dua tahap yakni 50.000 hektare pada tahap pertama dan 30.000 hektare tahap kedua.

Penanaman jagung, menurut dia, merupakan salah satu cara, memanfaatkan lahan kosong menjadi lahan berproduksi selain kelapa, yang juga akan membantu menambah penghasilan masyarakat.

"Dengan kita menanam jagung, perekonomian warga akan meningkat, dan juga akan membantu program pemerintah yang akan menjadikan kabupaten minahasa selatan, salah satu kabupaten penyuplai komoditi jagung ke kabupaten/kota bahkanpun ke provinsi lainnya," ucapnya.

Pada kesempatan itu Dirjen Perkebunan juga menyatakan, pihaknya saat ini juga memprogramkan mengembangkan penanaman komoditas aren di wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) sebagai salah satu upaya menjaga lingkungan.

Menurut Bambang, dengan penanaman aren di kawasan DAS maka akan mengurangi risiko erosi di wilayah tersebut, selain itu komoditas tersebut juga dapat dikembangkan untuk bahan pangan maupun bahan baku bioenergi.

"Jadi penanaman aren ini merupakan salah satu upaya mengatasi isu lingkungan hidup karena mampu mengurangi resiko erosi di kawasan DAS," katanya.

Pewarta:

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017