Pangkalpinang (Antara Babel) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendukung pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Tradisional (Yanhattra) serta perlunya pembinaan bagi Penyehat Tradisional (Hattra) di daerah itu.
"Pengobatan atau perawatan tradisional yang dilakukan mengacu kepada pengalaman secara turun temurun dan secara empiris dapat dipertanggungjawabkan dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat," kata Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Sumini Yuliastuti di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan, dengan keanekaragaman hayati terbesar ke-2 di dunia setelah Brasil, Indonesia memiliki 30.000 jenis tanaman dengan 1.600 jenis tanaman yang berpotensi memiliki khasiat obat dan menjadi produk ramuan kesehatan tradisional bahkan obat modern.
Dikatakannya, terkait dengan wadah pelayanan kesehatan tradisional, Babel telah membentuk Sentra Pengembangan dan Penerapan Pengobatan Tradisional yang dikenal dengan Sentra P3T dengan Keputusan Gubernur Babel Nomor 188.44/1178/DINKES/2011 tentang Pembentukan Tim Pengendali Pengembangan dan Penerapan Pengobatan Tradisional (P3T).
"Sentra P3T juga harus didukung oleh sumber daya manusia, sarana dan prasarana yang sesuai standar Permenkes 90 tahun 2013. Namun, hal ini masih dalam proses pengembangan," katanya.
Sumini juga menyebutkan, terdapat 1.885 orang Hattra yang terdata di dinas kabupaten/kota dengan metode keterampilan sebanyak 1.560 orang, serta metode ramuan sebanyak 325 orang Hattra. Namun, dari jumlah tersebut baru 153 orang Hattra yang memiliki Surat Terdaftar Penyehat Tradisional (STPT).
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Babel, Mulyono Susanto menambahkan Pemprov Babel maupun pemerintah kabupaten/kota masih kurang dalam hal pembinaan dan pengawasan terhadap Hattra, begitu juga dengan kerjasama antar instansi dan lintas sektoral yang belum optimal.
"Hattra dilarang publikasi atau beriklan sesuai dengan PMK 1787 tahun 2010, namun kenyataan iklan tentang Hattra meluas melalui media," ujarnya.
Mulyono berharap pengembangan Yanhattra didukung dengan peningkatan SDM yang berkualitas dengan pelatihan, kompetensi demi mewujudkan pelayanan kesehatan tradisional daerah yang aman, bermanfaat dan bermutu bagi seluruh lapisan masyarakat Babel, demi melengkapi pelayanan kesehatan secara komprehensif.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
"Pengobatan atau perawatan tradisional yang dilakukan mengacu kepada pengalaman secara turun temurun dan secara empiris dapat dipertanggungjawabkan dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat," kata Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Sumini Yuliastuti di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan, dengan keanekaragaman hayati terbesar ke-2 di dunia setelah Brasil, Indonesia memiliki 30.000 jenis tanaman dengan 1.600 jenis tanaman yang berpotensi memiliki khasiat obat dan menjadi produk ramuan kesehatan tradisional bahkan obat modern.
Dikatakannya, terkait dengan wadah pelayanan kesehatan tradisional, Babel telah membentuk Sentra Pengembangan dan Penerapan Pengobatan Tradisional yang dikenal dengan Sentra P3T dengan Keputusan Gubernur Babel Nomor 188.44/1178/DINKES/2011 tentang Pembentukan Tim Pengendali Pengembangan dan Penerapan Pengobatan Tradisional (P3T).
"Sentra P3T juga harus didukung oleh sumber daya manusia, sarana dan prasarana yang sesuai standar Permenkes 90 tahun 2013. Namun, hal ini masih dalam proses pengembangan," katanya.
Sumini juga menyebutkan, terdapat 1.885 orang Hattra yang terdata di dinas kabupaten/kota dengan metode keterampilan sebanyak 1.560 orang, serta metode ramuan sebanyak 325 orang Hattra. Namun, dari jumlah tersebut baru 153 orang Hattra yang memiliki Surat Terdaftar Penyehat Tradisional (STPT).
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Babel, Mulyono Susanto menambahkan Pemprov Babel maupun pemerintah kabupaten/kota masih kurang dalam hal pembinaan dan pengawasan terhadap Hattra, begitu juga dengan kerjasama antar instansi dan lintas sektoral yang belum optimal.
"Hattra dilarang publikasi atau beriklan sesuai dengan PMK 1787 tahun 2010, namun kenyataan iklan tentang Hattra meluas melalui media," ujarnya.
Mulyono berharap pengembangan Yanhattra didukung dengan peningkatan SDM yang berkualitas dengan pelatihan, kompetensi demi mewujudkan pelayanan kesehatan tradisional daerah yang aman, bermanfaat dan bermutu bagi seluruh lapisan masyarakat Babel, demi melengkapi pelayanan kesehatan secara komprehensif.
Editor : Riza Mulyadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017