Sungailiat (Antara Babel) - Ketua Asosiasi Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (APERSI) Wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung  Agung Setiawan mengatakan kuota kredit perumahan rakyat (KPR) bersubsidi di wilayahnya mencapai 3.000 unit.

Program sejuta unit rumah yang diluncurkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memberikan dampak positif terhadap peningkatan sosial masyarakat, katanya di Sungailiat, Sabtu.

Ia mengatakan dari sejuta unit rumah itu, tahun 2017 wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendapat kuota sebanyak 3.000 unit rumah tersebar di seluruh daerah dengan dikerjakan oleh sejumlah sejumlah pengembang baik yang tergabung dalam APERSI maupun tidak.

Dampak sosial dalam peningkatan ekonomi dapat terlihat dari masyarakat yang sebelumnya belum memiliki rumah cukup mudah mendapatkannya dengan nilai angguran yang terjangkau, penyerapan ribuan tenaga kerja termasuk ratusan pabrik meterial pendukung, ujarnya.

Meskipun proyek ini dikerjakan oleh banyak pengembang, kata dia, termasuk APERSI yang melakukan pengembangan sebanyak 750 unit rumah dan sisanya dikerjakan oleh pengembang lain, namun teknis di lapangan tidak sampai terjadi suatu persaingan yang dapat saling merugikan.

"Volume rumah yang sudah ditetapkan sesuai ketentuan, pihak pengembang hanya mempunyai hak varian desain yang menarik agar diminati masyarakat, termasuk uang muka yang dapat ditentukan oleh masing - masing pengembang," katanya.

Dia mengatakan, harga yang ditawarkan KPR subsidi untuk wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sudah ditetap sesuai standarisasi pemerintah yakni sebesar Rp129 juta per unit rumah.

"Program KPR subsidi yang telah diluncurkan beberapa tahun lalu, terus berkembang dan diminati masyarakat yang memenuhi syarat untuk memilikinya," katanya.

Pewarta: Kasmono

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017