Pangkalpinang (Antara Babel) - Wakil Ketua DPRD Kota Pangkalpinang Irianto Tahor menilai pengawasan pihak berwenang terhadap masuknya narkoba melalui sejumlah pelabuhan laut di Bangka Belitung (Babel) masih lemah.


"Pengawasan di pintu-pintu masuk pelabuhan lemah karena pelabuhan belum memiliki peralatan cangih untuk mendeteksi narkoba," katanya di Pangkalpinang, Selasa.


Ia menjelaskan, pelabuhan laut di Babel yaitu Pelabuhan Pangkalbalam, Belinyu, Mentok, Tanjung Pandan, Manggar dan pelabuhan resmi lainnya belum memiliki alat deteksi narkoba, sementara sumber daya manusia (SDM) pengawas juga kurang.


"Kami khawatir pelabuhan menjadi jalur alternatif jaringan pengedar narkoba antarpulau dan internasional menyusul makin ketatnya pengawasan di bandara," ujarnya.  


Menurut dia, saat ini peredaran narkoba di Babel khususnya Kota Pangkalpinang cukup tinggi.


"Saat ini Bangka Belitung sudah menjadi pasar peredaran narkoba dan peredaran barang haram ini disinyalir karena masih lemahnya pengawasan di pintu-pintu masuk ke daerah ini," ujarnya.


Untuk itu, para petugas diharapkan meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan masuknya narkoba melalui jalur laut dan darat.


Selain itu, sejumlah pelabuhan juga harus dilengkapi teknologi pendeteksi narkoba seperti yang ada di bandara.


"Saat ini Provinsi Bangka Belitung khususnya Kota Pangkalpinang dan Belitung tidak hanya menjadi daerah transit para pengedar, tetapi juga menjadi tujuan utama di tengah berkembang pesatnya dunia pariwisata," katanya.


Kondisi ini, ujarnya menambahkan, menuntut kerja sama semua pihak dan memaksimalkan kinerja lembaga penegak hukum. "Hal itu dapat dilakukan dengan membenahi SDM dan moralitas para penegak hukum," ujarnya.

Pewarta: pewarta: aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2013