Koba, Bangka Belitung (Antara Babel) - Ruas jalan di Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung rawan rusak karena sering dilewati truk pengangkut barang dengan muatan berlebih.
"Kekuatan jalan kabupaten ini hanya untuk dilewati kendaraan dengan tonase enam ton, sedangkan truk bermuatan melebihi kekuatan jalan," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bangka Tengah Hassan Basri, di Koba, Sabtu.
Ia menjelaskan, rata-rata truk yang melintas di ruas jalan Bangka Tengah bertonase mencapai 12 ton, sehingga tidak heran pada beberapa titik ditemukan jalan rusak.
"Terutama truk mengangkut kelapa sawit itu muatannya mencapai delapan ton ke atas, sehingga tidak seimbang dengan kekuatan jalan," katanya lagi.
Dia mengatakan, pihak perusahaan kelapa sawit sudah diminta untuk memberikan kontribusi kepada pemerintah daerah untuk menjaga kondisi jalan jangan sampai rusak.
"Perusahaan sawit sudah diundang pihak DPRD, membahas kontribusi perusahaan sawit. Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Perhubungan juga diundang membahas banyak ruas jalan rusak akibat truk bermuatan berlebihan," ujarnya.
Hassan menjelaskan, kontribusi yang dimaksud bukan berarti pihak perusahaan harus membayar ganti rugi atas kerusakan jalan, tetapi bersama-sama menjaga kondisi jalan agar tidak rusak.
"Mereka kami minta berkontribusi dengan tidak mengisi kendaraan melebihi muatan atau seimbang dengan kekuatan jalan. Kalau kelebihan muatan tentu jalan rusak dan pemda harus mengeluarkan biaya dua kali lipat dari semestinya," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
"Kekuatan jalan kabupaten ini hanya untuk dilewati kendaraan dengan tonase enam ton, sedangkan truk bermuatan melebihi kekuatan jalan," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bangka Tengah Hassan Basri, di Koba, Sabtu.
Ia menjelaskan, rata-rata truk yang melintas di ruas jalan Bangka Tengah bertonase mencapai 12 ton, sehingga tidak heran pada beberapa titik ditemukan jalan rusak.
"Terutama truk mengangkut kelapa sawit itu muatannya mencapai delapan ton ke atas, sehingga tidak seimbang dengan kekuatan jalan," katanya lagi.
Dia mengatakan, pihak perusahaan kelapa sawit sudah diminta untuk memberikan kontribusi kepada pemerintah daerah untuk menjaga kondisi jalan jangan sampai rusak.
"Perusahaan sawit sudah diundang pihak DPRD, membahas kontribusi perusahaan sawit. Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Perhubungan juga diundang membahas banyak ruas jalan rusak akibat truk bermuatan berlebihan," ujarnya.
Hassan menjelaskan, kontribusi yang dimaksud bukan berarti pihak perusahaan harus membayar ganti rugi atas kerusakan jalan, tetapi bersama-sama menjaga kondisi jalan agar tidak rusak.
"Mereka kami minta berkontribusi dengan tidak mengisi kendaraan melebihi muatan atau seimbang dengan kekuatan jalan. Kalau kelebihan muatan tentu jalan rusak dan pemda harus mengeluarkan biaya dua kali lipat dari semestinya," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017