Pangkalpinang, (ANTARA Babel) - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pantas diapresiasi karena telah menerapkan langkah-langkah berwawasan lingkungan atau "go green".
Salah satu contoh langkah tersebut adalah dengan mengurangi penggunaan kertas dalam seminar-seminar yang diadakan Bappeda Babel.
"Salah satu tujuan pembangunan daerah kita di masa depan memang dengan melaksanakan pemerintahan yang berwawasan lingkungan, oleh sebab itu kami berusaha meminimalisir penggunaan kertas," kata Kepala Bappeda Babel, Nazalyus di Pangkalpinang, Kamis.
Penggunaan kertas yang berlebihan, diduga dapat meningkatkan potensi perambahan hutan karena kebutuhan kayu sebagai bahan dasar kertas.
Lebih lanjut Nazalyus menjelaskan, seharusnya semua lapisan masyarakat baik di lingkungan pemerintahan atau di umum harus mulai memikirkan penghematan-penghematan untuk kelangsungan masa depan bumi.
"Semua bisa dimulai dari langkah kecil, seperti yang kami lakukan, dalam seminar-seminar, alih-alih menyediakan material bagi peserta dalam bentuk kopian kertas, kami menyediakannya dalam bentuk data lunak," kata Nazalyus.
Dengan demikian, kata dia, kegiatan bisa dilaksanakan dengan efektif dan efisien.
Dengan menggunakan "flash-disk" sebagai ganti kertas untuk media materi dalam seminar-seminar, Bappeda Babel dapat menghemat energi dan tempat.
"Dengan membagikan data lunak, kami tidak perlu repot-repot membawa tumpukan bahan yang berat dan bingung menaruhnya di mana," kata dia.***3***
(T.I027/)
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2012
Salah satu contoh langkah tersebut adalah dengan mengurangi penggunaan kertas dalam seminar-seminar yang diadakan Bappeda Babel.
"Salah satu tujuan pembangunan daerah kita di masa depan memang dengan melaksanakan pemerintahan yang berwawasan lingkungan, oleh sebab itu kami berusaha meminimalisir penggunaan kertas," kata Kepala Bappeda Babel, Nazalyus di Pangkalpinang, Kamis.
Penggunaan kertas yang berlebihan, diduga dapat meningkatkan potensi perambahan hutan karena kebutuhan kayu sebagai bahan dasar kertas.
Lebih lanjut Nazalyus menjelaskan, seharusnya semua lapisan masyarakat baik di lingkungan pemerintahan atau di umum harus mulai memikirkan penghematan-penghematan untuk kelangsungan masa depan bumi.
"Semua bisa dimulai dari langkah kecil, seperti yang kami lakukan, dalam seminar-seminar, alih-alih menyediakan material bagi peserta dalam bentuk kopian kertas, kami menyediakannya dalam bentuk data lunak," kata Nazalyus.
Dengan demikian, kata dia, kegiatan bisa dilaksanakan dengan efektif dan efisien.
Dengan menggunakan "flash-disk" sebagai ganti kertas untuk media materi dalam seminar-seminar, Bappeda Babel dapat menghemat energi dan tempat.
"Dengan membagikan data lunak, kami tidak perlu repot-repot membawa tumpukan bahan yang berat dan bingung menaruhnya di mana," kata dia.***3***
(T.I027/)
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2012