Pangkalpinang (Antara) - Pedagang di Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengeluh pasokan bawang putih sering kosong sehingga sulit memenuhi permintaan masyarakat.

"Kita kesulitan untuk mendapatkan bawang putih karena stok terbatas dan kualitasnya kurang bagus," kata salah seorang pedagang di Pasar Pagi Pangkalpinang, Ujang, Minggu.

Ia menyebutkan, biasanya pedagang bisa mendapatkan sekitar 20 kilogram bawang putih per hari dari distributor namun sekarang hanya 5 kilogram saja bahkan terkadang tidak ada sama sekali.

"Keterbatasan stok membuat pedagang tidak bisa memenuhi permintaan pelanggan seperti pedagang mie ayam, bakso dan rumah makan," katanya.

Ia mengatakan, sejak pasok bawang putih terbatas, omset jualannya menurun hingga 20 persen.

"Biasanya hasil jualan sekitar Rp1,5 juta namun sejak bawang putih mahal dan stok berkurang omset menurun yakni sekitar Rp1,2 juta," jelas dia.

Menurut dia, harga bawang putih akan stabil jika stok berlimpah sehingga pemerintah harus sigap untuk mendatangkan bawang putih dari daerah sentra.

"Kita harapkan pemerintah bisa mengatasi ketersediaan bawang putih di Babel agar harga bisa stabil lagi seperti semula," katanya.

Ia menyebutkan keterbatasan stok menjadi pemicu mahalnya bawang putih yang kini mencapai Rp55.000 dari harga normal Rp25.000 per kilogram.

Pewarta: Septi Artiana

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017