Koba (Antara Babel) - Kepolisian Resor Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung, bersama pemerintah daerah setempat  mengawasi praktik penimbunan bahan pangan, yang dapat memicu tingginya harga saat Ramadhan.    

"Peredaran bahan pangan terus kami awasi bersama pemerintah daerah untuk menghindari penimbunan yang dilakukan oknum pedagang," kata Kapolres Bangka Tengah AKBP Frengky Yusandhi di Koba, Senin.

Ia bersama pemerintah daerah menurunkan tim khusus untuk mengawasi kondisi stok dan harga bahan pangan saat Ramadhan.

"Pengawasan kami lakukan bersama dinas terkait, ini dilakukan agar pedagang tidak mengambil keuntungan besar karena banyaknya pembeli selama Bulan Suci ini," ujarnya.

Termasuk mengawasi daging, kata dia, terus dipantau baik stok maupun  kondisi daging yang layak dikonsumsi.

"Sebelumnya, ditemukan daging sapi yang kadaluwarsa dan sudah busuk, serta daging memakai pengawet. Makanya pengawasan daging lebih diperketat mengingat tingginya permintaan konsumen dalam Ramadhan," ujarnya.

Ia juga mengatakan, pedagang nakal yang menaikkan harga kebutuhan pangan akan dijatuhi sanksi baik administrasi maupun hukum.

Sementara Kabid Peternakan Dinas Pangan Kabupaten Bangka Tengah Edi Romdhoni mengatakan kasus penjualan daging tidak layak konsumsi sudah pernah terjadi di Bangka Tengah.

"Kasus ini pernah terjadi di Bangka Tengah, maka ke depan tidak boleh terjadi lagi dengan melakukan antisipasi sejak awal. Makanya, kami membentuk tim yang terus mengawasi penjualan daging sapi," ujarnya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017