Pangkalpinang (Antara Babel) - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman segera mengeluarkan ketentuan harga eceran tertinggi telur cumi-cumi sebesar Rp90.000 per kilogram guna membantu pelaku usaha kecil menengah dalam meningkat produktivitas kerupuk telur cumi di daerah itu.

"Kami minta perusahaan telur cumi ini untuk menaikkan harga tinggi, jika tidak maka kita akan keluarkan HET," kata Erzaldi Rosman saat menghadiri bazar produk hasil perikanan di Pangkalpinang, Rabu.

Pada kegiatan bazar produk hasil perikanan yang diikuti 34 pelaku usaha kecil menengah, Gubernur Kepulauan Babel banyak menerima keluhan dari pelaku usaha diantaranya tingginya harga telur cumi di perusahaan pengolahan ikan yang mencapai Rp130.000 per kilogram dan sulitnya mendapatkan bahan baku cumi-cumi.

Tidak hanya itu, pihak perusahaan juga menerapkan penjualan sistem order sehingga pelaku usaha kecil sulit untuk membeli telur dan cumi-cumi sebagai bahan baku utama makanan khas daerah itu.

"Kami minta Dinas Kelautan dan Perikanan segera menindaklanjuti keluhan pelaku usaha kecil ini. Jangan sampai usaha masyarakat ini terhenti karena tinggi harga bahan baku," ujarnya.

Menurut Erzaldi, apabila harga telur cumi ini masih Rp130.000 per kilogram, saya minta pelaku usaha segera lapor ke dinas terkait.

"Seharusnya perusahaan yang bergerak ekspor ikan ini ikut membantu pemerintah daerah dalam meningkatkan usaha kecil menengah. Jangan mereka hanya mengambil keuntungan saja tetapi tidak berperan membantu ekonomi masyarakat daerah ini," ujarnya.

Untuk itu, kata dia perusahaan perikanan ini segera menurun harga dan memberikan keleluasaan bagi pelaku usaha untuk membeli bahan baku cumi.

"Kami berharap melalui CSR perusahaan ini untuk ikut memberdayakan ekonomi masyarakat, khususnya pelaku usaha kecil dalam mengembangkan usahanya," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017