Pangkalpinang (Antara Babel) - Fenomena pulang kampung merayakan Idul Fitri 1438 Hijriyah menjadi peristiwa dan tradisi masyarakat. Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan pihak terkait lainnya melakukan persiapan maksimal agar arus mudik Lebaran berjalan aman, nyaman dan lancar.


Berbagai persiapan telah dilakukan, dimulai menambah moda transportasi darat, laut dan jadwal penerbangan angkutan udara, perbaikan jalan yang dilewati kendaraan mudik di titik-titik rawan kecelakaan, peningkatan fasilitas di terminal angkutan darat, pelabuhan dan bandara.

Tidak hanya itu, pemerintah daerah dengan instansi lainnya mengintensifkan koordinasi dan mengencarkan pemeriksaan kelaikan operasi kendaraan angkutan Lebaran, kesehatan serta pembinaan kepada operator angkutan agar pemudik dapat aman, nyaman, selamat sampai di kampung halamannya merayakan Idul Fitri.


"Kami terus berupaya meningkatkan fasilitas dan keamanan moda transportasi mudik Lebaran ini," kata Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Abdul Fatah.


Ia mengapresiasi kerja keras Polri, TNI dan pemerintah kabupaten/kota serta instansi terkait lainnya dalam mempersiapkan fasilitas, moda transportasi yang aman dan nyaman kepada masyarakat.


"Kita terus membenahi, mempersiapkan beberapa hal yang berkaitan dengan masalah infrastruktur, moda transportasi untuk menekan angka kecelakaan, penumpukan penumpang dan tindak kejahatan lainnya selama mudik Lebaran ini," katanya.


Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kepulauan Babel Sarjulianto mengatakan telah menyediakan 134 unit bus untuk mengantisipasi lonjakan penumpang selama arus mudik Lebaran.


"Kami telah berkoordinasi dengan pihak maskapai penerbangan untuk meningkatkan jadwal menjadi 58 kali dibandingkan hari biasanya hanya 52 kali per hari," ujarnya.


Tidak hanya itu, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pengelola pelabuhan untuk menambah armada kapal untuk mencegah penumpukan calon penumpang di pelabuhan.


"Diperkirakan arus mudik tahun ini tidak mengalami peningkatan yang cukup signifikan, karena kondisi ekonomi masyarakat yang kurang baik sebagai )5 dampak melesunya industri perkebunan dan penambangan tahun ini," katanya.


Ia mengatakan untuk mengantisipasi dan menekan angka kecelakaan selama arus mudik, pihaknya bekerja sama dengan Polda dan instansi terkait lainnya mengencarkan sidak pemeriksaan kelaikan operasional moda transportasi dan kesehatan sopir, nahkoda, pilot. Jangan sampai operator angkutan mudik dalam keadaan sakit, menggunakan narkoba dan minuman keras.


"Kami juga telah mendirikan posko-posko pengamanan di titik-titik rawan terjadi kecelakaan dan kejahatan untuk memberikan rasa aman, nyaman kepada masyarakat," katanya.


Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kepulauan Babel Hasanudin mengatakan telah menuntaskan perbaikan jalan di titik-titik rawan kecelakaan.


"Saat ini tidak ada lagi ruas jalan yang dilewati angkutan mudik berlubang dan ini dapat menekan angka kecelakaan selama musim mudik lebaran ini," ujarnya.


Ia mengatakan menghadapi arus mudik tahun ini, pihaknya mengutamakan perbaikan jalan perbaikan jalan nasional menuju terminal,  bandara, pelabuhan di Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Selatan, Belitung dan Belitung Timur.


"Secara umum kondisi jalan jalur mudik ini masih relatif baik, hanya terdapat beberapa titik ruas jalan nasional dan provinsi yang rusak ringan," ujarnya.


Dia menyatakan dana untuk perbaikan jalan mencapai Rp300 miliar yang berasal dari APBN dan APBD.


Targetnya adalah memberikan pelayanan prima dan kenyamanan bagi pemudik yang diperkirakan mengalami peningkatan arus mudik di Bandara Depati Amir Pangkalpinang, Bandara Belitung, dan Pelabuhan Muntok Kabupaten Bangka Barat serta Pelabuhan Tanjung Pandan Belitung.


Kapolda Kepulauan Bangka Belitung Brigjen Pol Anton Wahono mengatakan pihaknya menggelar Operasi Ramadniya Menumbing 2017 untuk pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1438. Hijriah.


Diharapkan dengan adanya Ops Ramadniya ini laka lantas dan kriminalitas bisa turun dibanding saat Ops Ramadniya tahun lalu. Untuk itu agar laka lantas dan kriminalitas menurun, maka perlu pembekalan bagi anggota Pole yang akan bertugas di  Ops Ramadniya.


Dia mengatakan, yang mengikuti latihan Pra Ops Ramadniya yakni sebanyak 94 personel yang terdiri atas 45 orang Satker Polda dan 49 personel Polres jajaran yaitu para kabag ops polres jajaran, para kasat lantas, para kasat sabhara, para kasat reskrim dan para kasat intelkam.


Kapolda meminta kepada para peserta agar mengikuti dengan sungguh-sungguh, sehingga semua materi bisa diterima dengan baik.


Selain itu, Kapolda juga meminta para peserta mengantisipasi peredaran petasan, kejahatan terhadap nasabah bank dan seluruh masyarakat lainnya yang terjangkit kejahatan curat, curas dan curanmor (3C).


Setiap tingkatan diharuskan melakukan tindakan kepolisian secara manusiawi, namun harus berani melakukan tindakan tegas yang terukur dan sesuai SOP terhadap para pelaku kejahatan terutama kejahatan 3C yang sangat meresahkan masyarakat.


Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Pangkalbalam Andriawan Simanungkalit mendirikan dua posko mudik Lebaran 2017 untuk menjaga keamanan, ketertiban, dan kenyamanan calon penumpang kapal laut di pelabuhan itu.


Pendirian posko mudik ini dimulai pada H-15 dan berakhir H+15 Lebaran 2017 di terminal penumpang kapal laut di Pelabuhan Pangkalbalam dan Belinyu Kabupaten Bangka.


Ia menjelaskan pendirian posko angkutan Lebaran 2017 lebih cepat dibandingkan tahun lalu yang berdasarkan surat edaran dari Kementerian Perhubungan untuk memberikan pelayanan, rasa aman, dan nyaman calon penumpang di terminal pelabuhan.


Pihaknya telah menyiagakan petugas selama 24 jam, guna mengantisipasi kejahatan, pemerasan, calo, dan kriminalitas lainnya yang merugikan calon penumpang yang bermalam di terminal pelabuhan.


Andriawan mengatakan saat ini arus mudik di Pelabuhan Pangkalbalam dan Belinyu masih normal dengan keberangkatan calon penumpang kisaran 130 orang per hari dan kedatangan kisaran 30 orang per hari.


Meskipun penumpang kapal masih sepi, namun pengamanan dan pelayanan tetap dioptimalkan. "Kita tidak tahu atau menduga kejahatan datang, untuk itu perlu kesiapsiagaan dan antisipasi dini untuk mencegah kejahatan itu," ujarnya.


Untuk itu diimbau masyarakat yang akan mudik untuk tidak menggunakan perhiasan berlebihan, membawa barang bawaan berlebihan dan membeli tiket di agen-agen kapal resmi.


Tidak hanya itu, diharapkan perusahaan pelayaran untuk tetap mengutamakan pelayanan yang prima kepada calon penumpang. Jangan sampai penumpang kurang pelayanan juga berkurang yang merugikan masyarakat penguna jasa angkutan laut ini.


Pihaknya memperkirakan calon penumpang kapal selama musim mudik Lebaran tahun ini berkurang dibandingkan tahun sebelumnya, karena masyarakat lebih tertarik menggunakan jasa angkutan udara untuk pulang ke kampung halamannya merayakan Idul Fitri.


General Manajer Pelindo II (Persero) Cabang Pangkalbalam Hambar Wiyadi mengatakan pihaknya memasang kamera pengawas atau CCTV di posko mudik Lebaran, sebagai upaya meningkatkan pelayanan kepada calon penumpang kapal.


Ia menjelaskan kamera pengawas ini dipasang di titik-titik rawan terjadi kejahatan, seperti ruang keberangkatan, kedatangan, tempat parkir dan kawasan rawan kejahatan lainnya.


Selain itu, pihaknya juga menyediakan tenda di ruang keberangkatan dan kedatangan di terminal pelabuhan, sehingga calon penumpang dapat dengan nyaman menunggu keberangkatan kapal.


Dengan adanya kamera CCTV ini diharapkan dapat mengoptimal pengawasan dan mencegah kejahatan di lingkungan pelabuhan selama arus mudik. 


 

Menunda Mudik


Sejumlah perantau di Pulau Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, memilih mudik usai Lebaran Idul Fitri, karena harga tiket pesawat lebih murah.


Kalau mudik tiga atau dua hari menjelang Lebaran, harga tiket pesawat mahal, mencapai Rp2 juta lebih untuk penumpang yang transit menuju kampung halaman, kata Syafrizal, perantau asal Sumatera Barat.


Ia selalu memantau harga tiket pesawat baik melalui agen tiket maupun tiket online seperti traveloka, harganya terus menunjukkan grafik naik menjelang Lebaran.


"Saya berharap harga tiket turun, maka saya pantau terus traveloka tetapi tidak kunjung turun malah semakin naik. Harga tiket baru mulai turun dua atau tiga hari setelah Idul Fitri," ujarnya.


Ia mengaku, semua maskapai penerbangan menetapkan harga tiket pesawat di atas Rp1 juta hingga Rp2 juta lebih per penumpang.


"Kalau penumpang tidak transit memang terasa murah karena hanya satu kali penerbangan misalnya ke Batam, Jakarta atau Pulau Belitung. Harga tiket terasa mahal kalau penumpang transit," katanya.


Suyatno, perantau asal Pulau Jawa di Bangka Tengah juga memilih mudik usai shalat Idul Fitri karena harga tiket jauh lebih murah dibanding H-3 Lebaran.


"Biarlah pulang kampung setelah shalat Idul Fitri saja bisa menghemat pengeluaran lumayan besar, apalagi kami pulang satu keluarga sebanyak empat orang kalau harga tiket mahal maka sekitar Rp9 juta habis untuk beli tiket saja," katanya.


Sementara Joko, perantau asal Solo tetap pulang tiga hari menjelang Lebaran karena sudah memesan tiket jauh hari sebelumnya.


"Memang kalau pesan tiket saat akan mudik akan kena tiket mahal, maka strateginya tiket dipesan jauh hari sebelumnya sehingga harganya masih rendah," katanya. 

Pewarta: Aprionis

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017