Makassar (Antara Babel) - Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin mengatakan untuk penerbitan paspor dan visa calon jamaah haji dilakukan secara bertahap berdasarkan waktu keberangkatan masing-masing kelompok terbang (kloter)-nya.

"Soal visa terus kita proses secara bertahap, karena pengurusan visa itu seluruhnya ada pada kewenangan dari kementerian dalam negeri dan luar negeri Arab Saudi," katanya, usai meresmikan replika bagian dalam pesawat Garuda Indonesia di Asrama Haji Sudiang Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu.

Oleh karena itu, pihaknya terus fokus menyelesaikan masalah administrasi itu dengan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Arab Saudi.

Ia menjelaskan, untuk pembuatan visa atau paspor memang tidak bisa dilakukan sekaligus karena jumlah calon jamaah haji dari Indonesia yang begitu banyak.

Kementerian Agama kemudian memilih melakukan proses penerbitan visa dan paspor secara bertahap yang disesuaikan dengan waktu keberangkatan jamaah yang sesuai rencana akan berangkat mulai 28 Juli 2017.

"Jadi, begini, jumlah haji yang kita kelola saja itu jumlahnya mencapai 204.000 calon jamaah haji (CJH), dan akan diberangkatkan dua gelombang besar," ujarnya.

Ia menjelaskan pula bahwa proses penerbitan visa tidak sulit karena sudah menggunakan sistem dalam jaringan (daring) di Internet atau online.

"Kita gunakan sistem online, jadi tinggal kita kirim data-data para CJH. Untuk saat ini sudah sebagian telah diterbitkan," ujarnya.

Kepala Kantor Kementerian Agama Sulawesi Selatan, Abd Wahid Tahir, memberikan jaminan bahwa kelengkapan visa dan paspor para jamaah haji dari Embarkasi Makassar aman.

Apalagi, menurut dia, mulai dari klokter pertama hingga kloter 18 sudah memiliki visa.

Untuk pemberangkatan gelombang kedua, menurut dia, yakni kloter 19 hingga 35 saat ini visa dan paspor mereka sudah dalam tahap penerbitan, dan akan rampung sebelum jadwal keberangkatan CHJ.

Pewarta: Abd Kadir

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017