Pangkalpinang (Antara Babel) - Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat Kota Pangkalpinang pada Juli mengalami deflasi 0,32 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) 135,94, sedang pada Juni terjadi inflasi 1,16 persen dengan IHK 136,38.

"Deflasi ini karena adanya penurunan harga dua kelompok pengeluaran yaitu sandang 0,02 persen dan kelompok transportasi, komunikasi serta jasa keuangan 3,48 persen," kata Kepala BPS Kepulauan Babel Darwis Sitorus di Pangkalpinang, Senin.

Sementara itu, kata dia, lima kelompok pengeluaran lainnya mengalami inflasi yaitu kelompok bahan makanan 0,50 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,33 persen.

Selanjutnya kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,07 persen, kelompok kesehatan 0,10 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,22 persen.

"Tingkat inflasi tahun kalender bulan ini sebesar 1,90 persen dengan inflasi tahun ke tahun (Juli 2017 dengan Juli 2016 sebesar 5,76 persen," katanya.

Ia mengatakan komoditas yang mengalami peningkatan harga pada bulan ini diantaranya ikan kerisi, selar, tongkol, hapau, dencis, ikan bulat, tenggiri, sotong, kembung, nasi dengan lauk, bayam, asam, udang basah, kue kering berminyak.

Sementara itu komoditas yang mengalami penurunan harga yaitu angkutan udara, bawang merah, sawi hijau, jeruk, ayam hidup, bawang putih, daging ayam ras, daging sapi, cabai merah, rawit, beras, kol putih, kecambah, sosis daging ayam dan tahu mentah.

"Harga berbagai kebutuhan ini mengalami penurunan karena pasokan dari daerah sentra produksi berjalan lancar dan permintaan masyarakat juga berkurang," katanya.

Ia memperkirakan pada Agustus tahun ini juga akan mengalami deflasi, karena stok berbagai kebutuhan masyarakat yang masih aman, karena pasokan sandang dan pangan berjalan lancar dari Pulau Jawa dan Sumatera," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017