Jakarta (Antara Babel) - Ketua DPR Setya Novanto menyatakan rasa apresiasinya terhadap capaian kinerja pertumbuhan nasional hingga semester I-2017 yaitu sebesar 5,01 persen dan membuat pertumbuhan Indonesia di atas pertumbuhan ekonomi dunia.

"Ini menunjukkan di tengah situasi perekonomian global yang masih tidak menentu, pondasi ekonomi Indonesia secara keseluruhan tetap kokoh," kata Setya Novanto dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Kamis.

Berdasarkan data IMF, pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut berada di posisi tiga besar kelompok negara G-20 setelah India (7,2 persen) dan China (6,6 persen).

Sejumlah negara lain pada periode yang sama ternyata pertumbuhannya tidak mencapai rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia sebesar 3,5 persen.

Misalnya pertumbuhan Korea Selatan adalah 2,7 persen, pertumbuhan Amerika Serikat 2,3 persen, dan pertumbuhan Jepang 1,2 persen.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pertumbuhan ekonomi hingga semester I-2017 yang tercatat 5,01 persen, bukan merupakan angka yang jelek dalam kondisi saat ini.

"Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi kita tidak jelek, walaupun tidak sebagus yang diharapkan," kata Menko Perekonomian di Jakarta, Selasa (8/8).

Darmin menambahkan, sektor investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) memperlihatkan kinerja yang positif pada triwulan II-2017 dan memberikan kontribusi terhadap perekonomian.

Sementara itu, Bank Indonesia mengingatkan risiko yang berpotensi menghambat prospek pertumbuhan ekonomi pada semester II-2017, khususnya yang menyangkut belum kuatnya permintaan domestik harus diwaspadai.

"Ini terkait dengan belum kuatnya permintaan domestik sejalan dengan masih berlanjutnya proses konsolidasi korporasi dan perbankan," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman.

BI memandang laju pertumbuhan ekonomi di triwulan II 2017 yang sebesar 5,01 persen (year on year/yoy) mencerminkan masih berlanjutnya proses pemulihan ekonomi dalam negeri, meskipun tidak setinggi ekspektasi semula.

Pewarta: Muhammad Razi Rahman

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017