Jakarta (Antara Babel) - Transfusi darah remaja dijual seharga Rp106
juta (6.200 poundsterling) oleh perusahaan AS dengan klaim khasiat anti
penuaan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
Lebih dari 100 orang menjalani
percobaan klinis di Ambrosia, start up di San Francisco yang didirikan
dokter dari Stanford, Jesse Karmazin, di mana mereka disuntiikan 2,5
liter plasma darah.
Hasil awalnya meyakinkan, Karmazin mengatakan pada The Sunday Times bahwa hal itu "seperti operasi plastik dari dalam".
"Ini
bisa membantu meningkatkan hal-hal seperti penampilan atau diabetes
atau fungsi jantung atau ingatan," katanya seperti dilansir
Independent.
"Itu semua adalah aspek penuaan yang umum terjadi."
"Saya tidak bisa mengatakan ini memberikan kebadaian, tapi intinya mirip seperti itu."
Namun,
para ilmuwan telah memperingatkan prosedur ini belum terbukti dan
percobaan klinis mungkin tidak akan memberi banyak bukti untuk mendukung
klaim Karmazin.
Meski studi ini berdasar pada
penelitian yang menunjukkan bahwa daya ingat dan kemampuan belajar tikus
tua meningkat setelah disuntik dengan plasma dari tikus muda, penulis
dari studi 2014 tersebut mengatakan bahwa tidak ada bukti klinis
pengobatan tersebut akan bermanfaat.
Dalam uji coba Ambrosia, darah dibeli dari bank darah, idealnya dari donor remaja, sebelum plasma darah dipisahkan.
Transfusi
sebanyak 2,5 liter, merupakan campuran dari beberapa donor, disuntikkan
pada partisipan yang usia rata-ratanya 60 tahun.
Kamazin mengklaim pasien "terlihat lebih baik hanya dalam sekali perawatan."
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017