Sungailiat (Antara Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengajak masyarakat di daerah itu meningkatkan konsumsi pangan lokal untuk mengurangi ketergantungan kepada beras dan terigu.

"Kami terus mengkampanyekan Gerakan Konsumsi Pangan Lokal. Mengingat, Kabupaten Bangka termasuk salah satu daerah yang kaya dengan pangan," kata Kepala Dinas Pangan Kabupaten Bangka, Suhodo di Sungailiat, Rabu.

Ia mengatakan peningkatan konsumsi pangan lokal bertujuan untuk menurunkan konsumsi beras sebagai bahan pangan pokok masyarakat yang diiringi dengan peningkatan konsumsi jagung, sayuran dan buah, pangan hewani, beragam kacang serta umbi.

"Kami sekarang lagi menggalakkan gerakan Senja Selapis Rata Kasi Jujur Sabili dalam rangka mendorong penganekaragaman konsumsi pangan lokal," katanya.

Ia mengatakan Gerakan Senja Selapis Rata Kasi Jujur Sabili yakni, Senin jagung, Selasa Pisang, Rabu talas, Kamis singkong, Jumat bijur dan Sabtu kemili.

"Tujuan dari gerakan ini medorong terwujudnya pola konsumsi pangan beragam, bergizi, seimbang dan aman," katanya.

Ia berharap melalui gerakan ini mampu meningkatkan kesadaran dan perilaku masyarakat terhadap konsumsi pangan lokal yang memiliki kualitas gizi dan protein yang tinggi dibandingkan makanan cepat saji yang banyak tersedia di pasaran.

Menurutnya, selama ini makanan jenis umbi masih kurang diminati karena masyarakat menilai pangan jenis umbi ketinggalan zaman. Akibatnya pangan tersebut jarang sekali disajikan sebagai hidangan sehari-hari atau sebagai camilan.

"Masyarakat kini masih memandang bahwa makanan Barat yang siap saji (fast food) lebih baik, sehat dan higienis. Padahal, makanan tersebut hampir seluruhnya menggunakan bahan baku terigu yang bahan bakunya diimpor, seperti pizza atau mi," katanya.

Pewarta: Kasmono

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017