Pangkalpinang (Antara Babel) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selama Agustus 2017 berhasil menangani sembilan kasus kebakaran lahan dan hutan yang disebabkan aktivitas masyarakat membakar sampah.

"Membakar sampah dan membuang puntung rokok pemicu kebakaran hutan dan lahan di daerah ini," kata Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kepulauan Babel, Aswind di Pangkalpinang, Selasa.

Misalnya, kata dia kebakaran hutan seluas tiga hekare di Bukit Semut Kabupaten Bangka karena masyarakat membakar sampah dan api merambat ke hutan semak belukar yang mengering selama musim kemarau ini.

Selain itu, kebakaran lahan seluas empat hektare di kawasan Lintas Timur Desa Air Anyir Kabupaten Bangka, karena masyarakat membuang puntung rokok sembarangan ke semak belukar.

"Diperkirakan selama Agustus tahun ini sekitar 15 hektare lahan dan hutan terbakar, karena aktivitas masyarakat," ujarnya.

Menurut Aswin selama ini kebiasaan masyarakat selalu membuang sampah di lahan-lahan kosong dan tumpukan sampah itu dibakar tanpa ada pengawasan dari masyarakat itu.

"Kami menilai kebakaran lahan dan hutan ini tidak disegaja, namun karena kelalaian masyarakat dalam membakar sampah dan membuang puntung rokok sembarangan," ujarnya.

Untuk itu, kata dia diimbau masyarakat tidak membuang dan membakar sampah sembarangan selama musim kemarau ini, karena memicu kebakaran hutan yang akan merugikan masyarakat lainnya.

"Bagi pemilik lahan tentu akan senang lahannya terbakar, namun asap kebakaran itu tentu akan mengganggu aktivitas dan kesehatan orang lain," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017