Pangkalpinang (Antara Babel) - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan meminta petani udang vaname tidak membeli benih impor, karena dapat mengganggu perkembangan usaha budi daya udang di daerah itu.

"Hasil koordinasi dengan Badan Karantina Ikan bahwa udang vaname impor khususnya Malaysia terjangkit penyakit 'early mortality syndrome (ems)' dan ini membahayakan usaha budidaya udang petani," kata Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Senin.

Ia menjelaskan saat ini usaha budidaya udang vaname petani mulai mengalami peningkatan yang cukup signifikan, karena permintaan pasar lokal, nasional dan internasional yang tinggi.

"Kami berharap petani tidak tergiur harga benih udang murah yang didatangkan dari negara-negara terjangkit ems," katanya.

Erzaldi mengatakan udang terjangkit penyakit ems tidak hanya mengganggu usaha sektor perikanan ini, tetapi juga akan berdampak terhadap ekspor udang ke berbagai negara tujuan seperti Eropa, Jepang dan negara lainnya.

"Saat ini udang vaname negara-negara di Asia Tenggara seperti Malaysia, Thailand, Vietnam dan negara lainnya sudah terjangkit ems dan tidak bisa lagi masuk ke pasar Eropa dan Amerika," ujarnya.

Menurut dia dengan adanya larangan tersebut, sangat menguntungkan petani udang di Indonesia khusus Kepulauan Babel, mengingat permintaaan pasar dunia yang tinggi.

"Kami masih bebas penyakit udang berbahaya itu dan diharapkan pengusaha tambak dan petani tidak membeli atau memanfaatkan udang vaname dari negera-negara yang terjangkit penyakit ems ini," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017