Pangkalpinang (Antara Babel) - Dinas Kesejahteraan Sosial Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan menambah 25 ton beras untuk membantu korban bencana alam di daerah itu.

"Saat ini stok beras bantuan hanya tersisa 12 ton dan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan korban bencana alam skala besar," kata Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinkessos Kepulauan Babel Isa Anshorie di Pangkalpinang, Rabu.

Ia menjelaskan penambahan stok beras bantuan ini sebagai antisipasi pemerintah provinsi dalam menanggulangi korban bencana banjir selama musim hujan. Potensi terjadi banjir skala besar selama musim hujan di kabupaten/kota cukup tinggi.

"Kita berharap pengajuan penambahan stok beras korban bencana alam ini disetujui anggota DPRD dan ini tentu akan mempercepat penyaluran bantuan beras kepada korban banjir," ujarnya.

Pada 2017, kata dia, hampir seluruh kabupaten/kota terendam banjir dan bencana terparah terjadi di Kabupaten Belitung dan Belitung Timur, hampir setiap kecamatan di dua kabupaten itu terendam air satu hingga 1,5 meter.

"Saat itu kita telah menyalurkan 19 ton beras dan berbagai kebutuhan pangan serta sandang untuk membantu korban banjir di Belitung dan Belitung Timur," ujarnya.

Menurut dia, potensi terjadi banjir selama musim hujan tinggi, karena pendangkalan sungai, kerusakan hutan dan saluran air di lingkungan masyarakat yang tidak baik.

"Kami hanya berharap musim hujan akhir tahun ini dan awal tahun depan banjir tidak terjadi, karena bencana alam ini tidak hanya mengganggu psikologis korban tetapi merusak infrastruktur rumah, jalan, jembatan, lahan pertanian yang membutuhkan biaya besar dalam memperbaiki sarana dan prasarana akses ekonomi masyarakat," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017