Jakarta (Antara Babel) - Pelaksana harian Rektor Universitas Negeri
Jakarta (UNJ) Profesor Intan Ahmad mulai membenahi program pascasarjana
di kampus itu.
"Kemarin saya baru ke sana, rencananya besok ke sana lagi. Tugas utama adalah membenahi program pascasarjana, secara khusus program doktornya, selain mengawal dan mendampingi sampai ada rektor baru yang definitif," ujar Intan di Jakarta, Rabu.
Program pascasarjana terutama program doktor mendapatkan perhatian karena pada program tersebut ditemukan praktik plagiarism.
Meski demikian, lanjut dia, pihaknya tidak akan melakukan perombakan.
"Saya harus mempunyai peta yang lebih baik tentang UNJ, tetapi semua keputusan harus selalu saya konsultasikan kepada menteri," jelas dia.
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir memberhentikan sementara Rektor UNJ Prof Djaali dan menggantinya dengan Intan Ahmad.
Nasir mengakui memang terjadi plagiarisme yang cukup tinggi pada sejumlah disertasi.
"Hal itu tidak boleh terjadi di dunia akademik," cetus Nasir.
Rektor sebagai pemimpin tertinggi akademis di universitas harus menjaga kondisi akademik, jangan sampai melakukan kegiatan yang menimbulkan plagiarisme.
"Jangan sampai mendidik anak dengan cara yang tidak sesuai prosedur. Ini harus kita bersihkan," tegas Nasir.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
"Kemarin saya baru ke sana, rencananya besok ke sana lagi. Tugas utama adalah membenahi program pascasarjana, secara khusus program doktornya, selain mengawal dan mendampingi sampai ada rektor baru yang definitif," ujar Intan di Jakarta, Rabu.
Program pascasarjana terutama program doktor mendapatkan perhatian karena pada program tersebut ditemukan praktik plagiarism.
Meski demikian, lanjut dia, pihaknya tidak akan melakukan perombakan.
"Saya harus mempunyai peta yang lebih baik tentang UNJ, tetapi semua keputusan harus selalu saya konsultasikan kepada menteri," jelas dia.
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir memberhentikan sementara Rektor UNJ Prof Djaali dan menggantinya dengan Intan Ahmad.
Nasir mengakui memang terjadi plagiarisme yang cukup tinggi pada sejumlah disertasi.
"Hal itu tidak boleh terjadi di dunia akademik," cetus Nasir.
Rektor sebagai pemimpin tertinggi akademis di universitas harus menjaga kondisi akademik, jangan sampai melakukan kegiatan yang menimbulkan plagiarisme.
"Jangan sampai mendidik anak dengan cara yang tidak sesuai prosedur. Ini harus kita bersihkan," tegas Nasir.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017