Pangkalpinang (Antara Babel) - Komando Resor Militer 045/Garuda Jaya meningkatkan monitoring keamanan di perbatasan Laut China Selatan untuk mencegah masuknya jaringan terorisme dan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) ke Bangka Belitung.

"Kami terus memonitor daerah perbatasan untuk mengantisipasi masuknya ancaman-ancaman ke wilayah ini," kata Komandan Korem 045/Garuda Jaya Kolonel Inf Abdurrahman di Pangkalpinang, Selasa.

Ia menjelaskan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berbatasan dengan Laut China Selatan dan masuk dalam wilayah Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) sehingga potensi masuk jaringan teroris dan ISIS cukup tinggi.

"Bisa saja kelompok ISIS lari dan masuk ke Bangka Belitung, pascapenggempuran kelompok ISIS di Marawi, Filipina," katanya.

Abdurrahman mengatakan dalam mengoptimalkan kegiatan monitoring ini, TNI juga melakukan pemberdayaan dan peran masyarakat dalam mencegah masuknya acamanan keamanan dari luar ini.

"Kami terus melakukan peran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungannya. Jangan sampai ada pelatihan meliter dan kegiatan-kegiatan tidak biasa yang dilakukan orang di lingkungan masyarakat tersebut," ujarnya.

Ia mengimbau masyarakat melapor jika melihat atau mendapatkan informasi kegiatan-kegiatan orang asing yang tidak biasa, seperti pelatihan meliter, penyebaran paham-paham bertentangan dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 kepada aparat penegak hukum.

"Kami berkoordinasi dengan kepala desa, RT/RW untuk memonitoring dan mencegah potensi ancaman keamanan dari luar ini. Jangan sampai daerah kepulauan ini menjadi basis atau tempat pelatihan meliter jaringan terorisme," katanya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017