Jakarta (Antara Babel) - Hari Santri 2017 yang akan diperingati pada 22 Oktober mempromosikan wajah pesantren Indonesia yang agamis sekaligus nasionalis, kata Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin.

"Pemilihan tema pesantren karena lembaga pendidikan keagamaan Islam yang asli dan tumbuh di Indonesia ini memiliki andil besar dalam sejarah bangsa hingga saat ini," kata Kamaruddin di Jakarta, Kamis.

Hari Santri 2017 sendiri mengambil tema "Wajah Pesantren, Wajah Indonesia". Terkait tema itu, dia mengatakan pesantren tidak bisa dipisahkan dari fenomena ke-Islaman, ke-Indonesiaan dan kebudayaan masyarakat Indonesia.

Kekhasan itu, kata dia, menjadi kekuatan untuk menopang keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Peran besar pesantren salah satunya memoles wajah Islam Indonesia dengan nilai kebangsaan yang religius, ramah, santun, kekeluargaan dan menghargai keragaman.

Pesantren, kata dia, merupakan miniatur Indonesia. Di lembaga pendidikan Islam tersebut menjadi tempat bertemunya keanekaragaman budaya santri yang berasal dari berbagai daerah bahkan bangsa yang berbeda.

Kendati memiliki perbedaan latar belakang, kata dia, nyatanya para santri dapat bersenyawa dengan harmonis dan saling menghormati.

Pesantren, lanjut dia, hingga kini mampu membuktikan diri sebagai lembaga pendidikan keagamaan yang mendorong religiusitas santri tapi tetap dapat berbaur dengan masyarakat yang berbeda. Dengan kata lain, pesantren membekali santri dengan ilmu keagamaan sekaligus ilmu bersosialisasi dalam bermasyarakat.

Lembaga pendidikan yang biasanya diasuh kiai tersebut, kata dia, juga mampu membangkitkan semangat nasionalisme ke-Indonesiaan meski banyak materi keagamaan dalam pesantren.

Dia mengatakan pesantren memiliki pengasuh yang mengusung semangat keterbukaan pemikiran yang moderat, toleran dan egaliter sehingga membuka ruang diskursus yang ketat, tidak kaku dan tidak kolot dalam pemikiran keagamaan maupun lainnya.

Kamaruddin mengatakan Kemenag menyelenggarakan beberapa kegiatan dalam rangkaian peringatan Hari Santri 2017 di antaranya lomba komik dan kartun strip, deklamasi puisi "Ketika Kyai-Nyai-Santri Berpuisi", kompetisi kewirausahaan santri dan apel kebangsaan serta shalawat akbar santri Indonesia.

Selain itu, terdapat juga aktivitas upacara Hari Santri, "Santri Writer Summit", pameran pesantren dan kompetisi baca kitab "Musabaqah Qiroatil Kutub (MQK) Nasional VI.

Pewarta: Anom Prihantoro

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017