Cirebon (Antara Babel) - Presiden Joko Widodo berjanji akan menemani Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani untuk menyelam (diving) di kawasan Raja Ampat, Papua.

"Insya Allah saya temani kalau diving ke Raja Ampat, tapi minimal seminggu, jangan sehari-dua hari, lalu Sheikh Tamim mengatakan Ya nanti saya cari waktu, tapi yang penting lagi jangan lupa investasi di Indonesia," kata Presiden Joko Widodo di Pondok Pesantren Khas Kempek Cirebon, Jumat.

Presiden menyampaikan hal itu saat memberikan sambutan dalam acara Haul dan Khotmil Alquran dengan tema "Merawat Tradisi untuk Memperkokoh NKRI" di Pondok Pesantren Khas Kempek Cirebon.

Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani dan rombongan bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Bogor pada Rabu (18/10).

"Sheikh Tamim silakan datang 250 juta penduduk Indonesia menunggu untuk datang ke sini dan kemarin beliau datang, grek ke Bogor, lalu saya sampaikan pulau Bali seperti ini, dan karena beliau senang diving, saya tunjukkan Raja Ampat," tambah Presiden.

Ia mengaku bahwa Sheikh Tamim terkagum-kagum dengan keindahan Raja Ampat.

"Itu baru gambarnya, aslinya 10 kali lipat, ini baru gambar. Tahu apa yang Sheikh Tamim bisikkan? Presiden Jokowi, nanti saya akan kembali lagi ke Indonesia tapi tolong antar menyelam di Raja Ampat ya, waduh saya tidak bisa berenang," cerita Presiden.

Pembicaraan itu menurut Presiden dilakukan setelah makan siang.

"Makan dulu baru saya bisik-bisik, jangan kalah dengan yang dari Jepang, Korea, Amerika, Eropa. Harusnya segera masuk investasi ke Indonesia dan beliau sampaikan kalau akan ada tim besar akan bertemu dan beliau akan berinvestasi di infrastruktur dan turisme, ini hasil pertemuan Sheikh Tamim," jelas Presiden.

Presiden juga mengakui bahwa sikap teguh para kyai sejak sebelum perang kemerdekaan yaitu "Hubbul Wathon Minal Iman".

"Artinya cinta tanah air sebagian dari iman. Teladan para kyai menunjukkan Islam dan kehidupan kebangsaan adalah selaras, beriringan dan bukan bertentangan karena itu peran kyai termasuk Kyai Haji Aqil Siraj dan seluruh santri Ponpes Kempek maka bangsa Indonesia bisa merawat kerukunan kebhinekaan kita, ini yang membuat iri negara-negara lain terhadap Indonesia," tambah Presiden.

Sedangkan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Kyai Haji Said Aqil Siradj mengatakan bahwa para santri seharusnya bangga berbudaya nusantara.

"Sejak dulu para kyai bersarung, karena kami bangga budaya nusantara, sekarang malah orang Timur Tengah ingin tahu nusantara kok malah santri kita mau meniru Arab? Dulu habib pakai sarung, sekarang kalau bukan pake gamis dikatakan bukan habib, lalu demo," kata Said Aqil.

Turut mendampingi Presiden dalam penerbangan menuju ke Kota Cirebon, adalah Ketua DPR Setya Novanto, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.

Pewarta: Desca Lidya Natalia

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017