Muntok (Antara Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung akan mengembangkan kerajinan berbahan dasar daun pandan laut sekaligus sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat di ujung barat Pulau Bangka tersebut.
"Kerajinan belum begitu dilirik masyarakat, padahal bahan baku tersedia cukup banyak. Untuk itu ke depan kami akan coba memberi alternatif ekonomi baru kepada masyarakat dengan menggeluti kerajinan berbahan baku pandan," ujar Kepala Bagian Ekonomi Pembangunan dan BUMD Kabupaten Bangka Barat Ahmad Yahya di Muntok, Senin.
Sebagai langkah awal, kata dia, pihaknya menggelar Lokakarya Pemberdayaan Masyarakat berbasis pandan laut dengan menggandeng Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) Yogyakarta.
Pada lokakarya tersebut, pihaknya mendatangkan narasumber dari BBKB Yogyakarta untuk mengulas potensi pandan laut yang ada di Bangka Barat sekaligus prospek ke depan untuk dijadikan alternatif ekonomi baru di daerah itu.
"Berdasarkan pengamatan kami di lapangan, dari 20 desa mandiri yang ada di Bangka Barat, pandan laut terdapat di tujuh desa diantaranya, dari tujuh desa itu yang akan kami coba untuk dijadikan percontohan program ini," kata dia.
Selain menggelar lokakarya, kata dia, pada kesempatan itu juga diberikan sedikit pengenalan cara mengolah pandan laut untuk dijadikan barang kerajinan kepada para peserta.
"Pengenalan keterampilan ini kami berikan agar peserta tertarik dan mau mengembangkan usaha tersebut di desa asalnya dan bukan tidak mungkin jika ditekuni sektor ini akan mampu membuka lapangan pekerjaan baru," kata Yahya.
Ia mengatakan, pandan laut atau yang biasa disebut masyarakat setempat dengan mengkuang atau jelutuk sangat potensial karena terdapat hampir di seluruh pesisir di daerah itu.
Menurutnya, hasil dari lokakarya itu akan direkomendasikan kepada kepala daerah agar ke depan bisa ditindaklanjuti dengan kebijakan bupati.
"Kami harapkan ke depan sektor ini bisa ditindaklanjuti dengan kebiajakan yang melibatkan lintas sektoral seperti Dekranasda, Disperindagkop dan UKM, Bagian Penanaman Modal dan Ekbang serta BUMD, agar perajin semakin berkembang," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2013
"Kerajinan belum begitu dilirik masyarakat, padahal bahan baku tersedia cukup banyak. Untuk itu ke depan kami akan coba memberi alternatif ekonomi baru kepada masyarakat dengan menggeluti kerajinan berbahan baku pandan," ujar Kepala Bagian Ekonomi Pembangunan dan BUMD Kabupaten Bangka Barat Ahmad Yahya di Muntok, Senin.
Sebagai langkah awal, kata dia, pihaknya menggelar Lokakarya Pemberdayaan Masyarakat berbasis pandan laut dengan menggandeng Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) Yogyakarta.
Pada lokakarya tersebut, pihaknya mendatangkan narasumber dari BBKB Yogyakarta untuk mengulas potensi pandan laut yang ada di Bangka Barat sekaligus prospek ke depan untuk dijadikan alternatif ekonomi baru di daerah itu.
"Berdasarkan pengamatan kami di lapangan, dari 20 desa mandiri yang ada di Bangka Barat, pandan laut terdapat di tujuh desa diantaranya, dari tujuh desa itu yang akan kami coba untuk dijadikan percontohan program ini," kata dia.
Selain menggelar lokakarya, kata dia, pada kesempatan itu juga diberikan sedikit pengenalan cara mengolah pandan laut untuk dijadikan barang kerajinan kepada para peserta.
"Pengenalan keterampilan ini kami berikan agar peserta tertarik dan mau mengembangkan usaha tersebut di desa asalnya dan bukan tidak mungkin jika ditekuni sektor ini akan mampu membuka lapangan pekerjaan baru," kata Yahya.
Ia mengatakan, pandan laut atau yang biasa disebut masyarakat setempat dengan mengkuang atau jelutuk sangat potensial karena terdapat hampir di seluruh pesisir di daerah itu.
Menurutnya, hasil dari lokakarya itu akan direkomendasikan kepada kepala daerah agar ke depan bisa ditindaklanjuti dengan kebijakan bupati.
"Kami harapkan ke depan sektor ini bisa ditindaklanjuti dengan kebiajakan yang melibatkan lintas sektoral seperti Dekranasda, Disperindagkop dan UKM, Bagian Penanaman Modal dan Ekbang serta BUMD, agar perajin semakin berkembang," kata dia.
Editor : Rustam Effendi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2013