Athena (Antara Babel) - Seorang bocah laki-laki berusia 10 tahun asal
Afghanistan tewas terhimpit pada Sabtu (25/11) di sebuah kapal penuh
sesak yang membawa puluhan migran dari Turki ke Pulau Lesbos, Yunani,
demikian dilansira kantor berita Yunani ANA.
Kepanikan terjadi saat 66 imigran di kapal reyot itu melihat kapal patroli dari badan perbatasan Eropa Frontex mendekat, takut mereka akan dibawa kembali ke Turki, kata ANA seperti dikutip AFP.
Anak laki-laki itu berada di kapal bersama kedua orang tuanya dan dua adik perempuannya. Ketika mengetahui anaknya meninggal dalam kekacauan tersebut, ibunya mencoba mengakhiri hidupnya dengan melompat ke laut, tapi berhasil diselamatkan penjaga pantai.
Meskipun Uni Eropa-Turki pada 2016 mencapai kesepakatan yang bertujuan menghentikan aliran imigran ke Yunani, para pengungsi dan imigran yang ingin mengadu nasib terus berdatangan di pantai negara-negara Eropa selatan -- dengan jumlahnya melonjak sejak musim panas ini.
Sedikitnya tiga imigran tenggelam bulan ini saat mencoba mencapai Yunani, sementara seorang gadis berusia sembilan tahun tewas pada September.
Jumlah korban jauh lebih rendah daripada di 2015 dan 2016, saat ratusan orang tenggelam, termasuk beberapa anak, demikian laporan AFP. (mr)
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
Kepanikan terjadi saat 66 imigran di kapal reyot itu melihat kapal patroli dari badan perbatasan Eropa Frontex mendekat, takut mereka akan dibawa kembali ke Turki, kata ANA seperti dikutip AFP.
Anak laki-laki itu berada di kapal bersama kedua orang tuanya dan dua adik perempuannya. Ketika mengetahui anaknya meninggal dalam kekacauan tersebut, ibunya mencoba mengakhiri hidupnya dengan melompat ke laut, tapi berhasil diselamatkan penjaga pantai.
Meskipun Uni Eropa-Turki pada 2016 mencapai kesepakatan yang bertujuan menghentikan aliran imigran ke Yunani, para pengungsi dan imigran yang ingin mengadu nasib terus berdatangan di pantai negara-negara Eropa selatan -- dengan jumlahnya melonjak sejak musim panas ini.
Sedikitnya tiga imigran tenggelam bulan ini saat mencoba mencapai Yunani, sementara seorang gadis berusia sembilan tahun tewas pada September.
Jumlah korban jauh lebih rendah daripada di 2015 dan 2016, saat ratusan orang tenggelam, termasuk beberapa anak, demikian laporan AFP. (mr)
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017