Pangkalpinang  (Antara Babel) - Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Budiman Ginting mengatakan Pelabuhan Pangkalbalam belum layak dijadikan pelabuhan internasional karena kedalaman kolam tidak memenuhi syarat untuk disingahi kapal berukuran besar.

"Kedalaman kolam di Pelabuhan Pangkalbalam hanya empat hingga lima meter dan itu belum memenuhi syarat untuk dijadikan pelabuhan berstandar internasional," kata Budiman Ginting di Pangkalpinang, Rabu.

Ia menjelaskan, berdasarkan konsep teori kedalaman kolam pelabuhan berstandar internasional minimal 14 meter, sehingga kapal-kapal besar bisa masuk ke pelabuhan tersebut.

"Kapal-kapal besar selalu kandas di Pelabuhan Pangkalbalam karena kedalaman alur pelayaran kapal yang dangkal," ujarnya.

Selain itu, kapal masuk ke pelabuhan harus menunggu air laut pasang dan antrean bongkar muatan kapal juga cukup panjang, karena keterbatasan tempat sandar kapal di pelabuhan itu.

"Manuver atau kapal untuk berputar di kolam pelabuhan juga tidak memenuhi syarat. Kapal yang akan keluar pelabuhan harus membutuhkan waktu lama untuk memutar kapalnya," ujarnya.

Untuk itu pihaknya akan mencari pelabuhan-pelabuhan di Pulau Bangka yang cocok untuk dijadikan pelabuhan internasional untuk mempercepat laju perekonomian daerah ini.

"Saat ini kita baru memiliki satu pelabuhan berskala internasional yaitu Pelabuhan Batu di Pulau Belitung dan pemerintah provinsi berkeinginan pelabuhan berskala dunia ini juga ada di Pulau Bangka yang merupakan pusat pemerintahan dan perekonomian masyarakat di provinsi ini," katanya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017