Pangkalpinang (Antara Babel) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan terus meningkatkan pendidikan bagi masyarakat penyandang disabilitas agar mereka berkualitas dan mandiri dalam mengembangkan usahanya.

"Pada tahun depan kita mengusulkan empat orang penyandang disabilitas untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi," kata Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial Provinsi Kepulauan Babel, M Aziz di Pangkalpinang, Selasa.

Ia menjelaskan empat orang penyandang disabilitas diusulkan untuk melanjutkan pendidikan di Panti Bina Netra Wyata Guna Bandung dan Balai Besar Tuna Daksa Bogor, untuk mendapatkan pelatihan keterampilan sehingga mereka dapat bekerja dan mandiri serta bersaing dengan orang-orang lain sesuai bidang usaha dan keterampilannya.

"Mudah-mudahan penyandang disabilitas yang diusulkan ini diterima, sehingga mereka tidak lagi mengantungkan atau mengharapkan bantuan orang lain dalam berusaha," ujarnya.

Aziz mengatakan pengusulan penyadang disabilitas untuk mendapatkan pendidikan lebih tinggi ini tergantung minat dan permintaan keluarga penyadang disabilitas tersebut ke pemerintah daerah.

"Kami mengakui minat penyandang disabilitas dan kesadaran orang tua atau keluarga untuk meningkatkan kualitas pendidikan anaknya masih kurang, karena tingkat pendidikan keluarga yang rendah," ujarnya.

Menurut dia selama ini masih banyak orang tua penyandang disabilitas yang kuatir akan keamanan, kenyamanan anaknya untuk mengikuti pendidikan di luar daerah.

"Alasan orang tua atau keluarga untuk tidak menyekolahkan anaknya di luar daerah bermacam-macam, salah satunya anak belum pernah merantau, rasa sayang berlebihan dan lainnya. Pada hal pendidikan ini sangat penting dan biayanya juga ditanggung pemerintah," ujarnya.

Untuk itu, Dinas Kesejahteraan Sosial terus menyosialisasikan dan meningkatkan pemahaman masyarakat khususnya para orang tua yang memiliki anak disabilitas untuk mengutamakan pendidikan anaknya, agar mereka bisa mandiri menghadapi tantangan dan persaingan di masyarakat.

"Selama ini sudah banyak penyandang disabilitas yang berhasil mengembangkan usahanya, misalnya salah seorang tuna netra di Jebus berhasil membuka kursus Bahasa Inggris dan penyandang disabilitas yang disekolahkan pada 2016 diangkat menjadi honorer di Kementerian Sosial dan lainnya," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017