Pangkalpinang (ANTARA) - Dinas Sosial Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Dinsos Babel) menggelar pendekatan ke sekolah inklusif, guna menciptakan lingkungan yang ramah, aman dan nyaman bagi anak berkebutuhan khusus di daerah itu.
"Kegiatan pendekatan kali ini, kita pusatkan di sekolah-sekolah luar biasa Belinyu, Kabupaten Bangka," kata Kepala Dinas Sosial Provinsi Kepulauan Babel, M Aziz di Pangkalpinang, Rabu.
Ia menjelaskan kegiatan pendekatan ke sekolah inklusif diantaranya layanan screening kesehatan, penyuluhan sosial, observasi terapi wicara dan konsultasi psikologi yang diikuti oleh guru dan orang tua anak berkebutuhan khusus.
"Kita ingin menciptakan lingkungan yang ramah bagi anak berkebutuhan khusus di lingkungannya, agar mereka dapat tumbuh dan berkembang secara wajar, serta dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya secara nyaman dan terbuka," jelasnya.
Menurut dia anak berkebutuhan khusus ini merupakan anak yang mengalami kelainan, baik secara fisik, mental, intelektual, sosial maupun emosional yang berpengaruh signifikan dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya dibandingkan dengan anak-anak lain seusianya.
"Penanganan anak berkebutuhan khusus membutuhkan perjuangan ekstra, tak hanya pengetahuan dalam membimbing, tetapi juga butuh kesabaran dalam praktiknya, sehingga dapat memberikan persepsi baru bagi orang tua dan guru dalam mendidik anak-anak serta diharapkan dapat memupuk rasa empati," terangnya.
Ia menambahkan beberapa kasus yang kerap hadir di media menjadi salah satu alasan para orang tua khawatir menyekolahkan putra dan putri mereka yang berkebutuhan khusus di sekolah formal.
"Mereka khawatir akan terjadinya bullying, karena tidak semua orang dapat menerima anak berkebutuhan khusus," ujarnya.
Ia berharap para orang tua dan guru tidak henti-hentinya menggali bakat yang masih tersimpan pada anak didik mereka. Ini merupakan jalan panjang yang semata-mata bukan hanya tanggung jawab mereka, bahkan Pemprov Babel juga siap dan hadir membantu.