Bogor (Antara Babel) - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto minta agar
lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menghasilkan lulusan yang
nyambung dan harus menopang rencana pembangunan kota.
"Artinya harus diaudit semua SMK-SMK ini sejauh mana nyambung dengan rencana pembangunan," kata Bima saat menghadiri peluncuran capaian revitalisasi SMK Wikrama Bogor, Senin.
Bima menyebutkan jika Pemkot Bogor ingin mengedepankan "mice" atau kota pariwisata maka SDM SMK yang dihasilkan harus menopang dan mendukung rencana tersebut.
Begitu juga dengan kota cerdas, memerlukan banyak SMD yang mendukung, dan bagaimana teknologi informasi digunakan untuk mewujudkan hal tersebut.
"Bogor harus serius bergerak dan fokau kepada teknologi informasi dalam konteks pengelolaan digital," katanya.
SMK Wikrama merupakan satu dari 219 SMK se Indonesia yang menjadi percontohan program revitalisasi SMK. Revitalisasi SMK sesuai dengan instruksi presiden Nomor 9 tahun 2016.
"Tugas revitalisasi ini masing-masing sekolah harus melakukan penyelarasan kurikulum agar nyambung dengan dunia kerja," kata Direktorat Pendidikan SMK, Kemendikbud, Endang Sadbudy Rahayu.
Kepala Sekolah SMK Wikrama Bogor Iin Mulyani menyebutkan lingkup revitaliasai SMK Wikrama meliputi enam aspek yakni pengembangan dan penyelarasan kurikulum, standarisasi sarana dan prasaran, peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan, inovasi pembelajaran, kerjasama dunia usaha atau dunia industri, serta pengelolaan dan penataan kelembagaan.
"Bedannya sebelum dan sesudah revitalisasi, kalau dulu kami mengetuk sendiri dunia industri untuk mau menjadi mitra kami. Tapi sejak ada Inspres terkait revitalisasi SMK kami mempunyai jaringan luas untuk bermitra dengan industri," kata Iin.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
"Artinya harus diaudit semua SMK-SMK ini sejauh mana nyambung dengan rencana pembangunan," kata Bima saat menghadiri peluncuran capaian revitalisasi SMK Wikrama Bogor, Senin.
Bima menyebutkan jika Pemkot Bogor ingin mengedepankan "mice" atau kota pariwisata maka SDM SMK yang dihasilkan harus menopang dan mendukung rencana tersebut.
Begitu juga dengan kota cerdas, memerlukan banyak SMD yang mendukung, dan bagaimana teknologi informasi digunakan untuk mewujudkan hal tersebut.
"Bogor harus serius bergerak dan fokau kepada teknologi informasi dalam konteks pengelolaan digital," katanya.
SMK Wikrama merupakan satu dari 219 SMK se Indonesia yang menjadi percontohan program revitalisasi SMK. Revitalisasi SMK sesuai dengan instruksi presiden Nomor 9 tahun 2016.
"Tugas revitalisasi ini masing-masing sekolah harus melakukan penyelarasan kurikulum agar nyambung dengan dunia kerja," kata Direktorat Pendidikan SMK, Kemendikbud, Endang Sadbudy Rahayu.
Kepala Sekolah SMK Wikrama Bogor Iin Mulyani menyebutkan lingkup revitaliasai SMK Wikrama meliputi enam aspek yakni pengembangan dan penyelarasan kurikulum, standarisasi sarana dan prasaran, peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan, inovasi pembelajaran, kerjasama dunia usaha atau dunia industri, serta pengelolaan dan penataan kelembagaan.
"Bedannya sebelum dan sesudah revitalisasi, kalau dulu kami mengetuk sendiri dunia industri untuk mau menjadi mitra kami. Tapi sejak ada Inspres terkait revitalisasi SMK kami mempunyai jaringan luas untuk bermitra dengan industri," kata Iin.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017