Muntok (Antara Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, meningkatkan pengawasan terhadap penjualan elpiji di tingkat agen untuk menjaga kestabilan pasokan.


"Kenaikan harga gas yang cukup melonjak kami khawatirkan akan terjadi praktik penimbunan, dengan pengawasan ini kami harapkan mampu mengantisipasi hal tersebut," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kabupaten Bangka Barat Rukiman di Muntok, Rabu.


Ia menjelaskan, pengawasan yang dilakukan tidak hanya di tingkat agen, namun juga di tingkat pedagang pengecer baik pengawasan stok barang maupun harga agar tidak merugikan konsumen.


Menurutnya, pihaknya menugaskan pengawas khusus yang setiap hari memberikan laporan terkini harga dan persediaan elpiji dan bahan pokok lainnya.


"Kami lakukan pengawasan ketat agar pasokan tidak mengalami kendala dan mengantisipasi penimbunan yang dilakukan pihak tertentu untuk mendongkrak harga gas elpiji semakin tinggi," kata dia.


Menurut dia, melejitnya harga gas elpiji yang saat ini masih di kisaran Rp170.000 per tabung 12 kilogram, ada kemungkinan dimanfaatkan pihak tertentu untuk melakukan pembelian besar-besaran dan menjualnya lagi dengan harga lebih tinggi.


"Kami terus melakukan koordinasi dengan agen untuk membatasi pembelian besar-besaran sehingga tidak terjadi kelangkaan sekaligus memastikan stok tetap terjaga," ujarnya.


Sementara itu, terkait persediaan gas elpiji di daerah itu, berdasakan pantauan di lapangan terkini masih aman untuk beberapa minggu ke depan.


"Masyarakat tidak perlu khawatir, kami sudah melakukan pencekan ke distributor dan agen, stok masih cukup," ujar Rukiman.

Pewarta: Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014