Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Dinas Kesejahteraan Sosial Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengaku kesulitan menerapkan program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) 2018 di kabupaten karena jaringan telekomunikasi yang tidak memadai.

"Pada Februari tahun ini BPNT hanya bisa diterapkan di Kota Pangkalpinang karena jaringan telekomunikasi yang memadai, sementara kabupaten lainnya belum," kata Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin Dinkesos Kepulauan Babel, Rusli di Pangkalpinang, Senin.

Fasilitas pendukung program BPNT tahun ini seperti e-warung di Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan, Belitung dan Belitung belum tersedia, sehingga menyulitkan kepala keluarga penerima manfaat untuk mengambil bantuan sosial pengganti beras tersebut.

"Saya memperkirakan penerapan BPNT di seluruh kabupaten tercapai pada 2022, karena masih banyaknya daerah yang belum memiliki jaringan internet," katanya.

Rusli mengatakan penerapan program BPNT ini berdasarkan Keputusan Menteri Sosial Republik Indonesia tentang Penetapan Perubahan Jumlah Beras yang Diterima Keluarga Penerima Manfaat dan Penyaluran Bantuan Sosial Beras Sejahtera serta Bantuan Pangan Nontunai 2018.

"Kami mendukung program BPNT ini karena penyaluran lebih cepat, tepat dan efisien sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat miskin penerima bantuan," katanya.

Menurut dia dalam merealisasikan BPNT di kabupaoten pihaknya meminta Himpunan Bank Negara (Himbara) untuk membantu penyaluran bantuan sosial ini.

Selain itu pihaknya juga mendorong pemerintah kabupaten untuk memfasilitasi pengadaan jaringan telekomunikasi.

"Himbara juga bertanggung jawab untuk membuat jaringan telekomunikasi, agar BPNT ini dapat terealisasi dengan baik di seluruh kabupaten," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018