Pangkalpinang  (Antaranews Babel) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat nilai ekspor timah pada Desember 2017 sebesar 126,1 juta dolar Amerika Serikat atau turun 10,09 persen dibandingkan bulan sebelumnya 140,2 juta dolar AS.

"Nilai ekspor timah turun, sedangkan nontimah naik 86,41 persen menjadi 61,2 juta Dolar AS," kata Kepala BPS Kepulauan Babel Darwis Sitorus di Pangkalpinang, Selasa.

Ia menjelaskan peran timah dalam ekspor Januari hingga Desember 2017 menjadi 77,19 persen. Secara kumulatif terjadi peningkatan ekspor 44,31 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

"Tujuan ekspor timah ini masih didominasi ke Singapura atau sekitar 32,03 persen ekspor timah selama 2017 dikirim ke Negeri

Singa Putih ini," katanya.

Namun, jika dibanding Desember 2016, ekspor timah ke Singapura pada tahun ini turun 26,44 persen. Belanda, Korea Selatan, Jepang, dan Taiwan bertahan dalam lima negara tujuan utama ekspor timah pada Januari-Desember tahun 2017.

"Lima negara utama ini mengimpor sekitar 77,56 persen timah di daerah ini," katanya.

Darwis mengatakan ekspor nontimah Desember 2017 didominasi oleh bahan bakar mineral (HS 27). Tercatat nilai ekspor bahan bakar mineral pada Januari-Desember

2017 sebesar 190,9 juta dolar AS atau 46,45 persen dari jumlah ekspor nontimah provinsi ini.

Sementara itu nilai ekspor lemak dan minyak hewan (HS 15) meningkat 24,68 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Ekspor lada yang termasuk golongan HS 09 turun 16,50 persen, sedangkan golongan karet dan barang dari karet (HS 40) naik 243,37 persen, produk ikan dan udang (HS 03) 9,2 juta dolar AS. Dengan kontribusi sebesar 2,25 persen.

"Sekitar 16,76 persen atau 68,9 juta dolar AS ekspor nontimah tersebut diserap oleh Australia. Sementara Tiongkok, Singapura, Malaysia, dan Banglades menempati lima besar dalam peran ekspor nontimah 2017," katanya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018