Sungailiat (Antaranews Babel) - Pemerintah Kabupate Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendukung upaya Kementerian Agama terkait pengoptimalan zakat aparatur sipil negara.

"Pemberitaan di media terkait hal ini menimbulkan perbedaan pendapat. Maka itu persamaan persepsi melalui rapat ini," kata Kabag Administrasi Kesejahteraan Rakyat dan Kemasyarakatan Bangka, Rahmani di Sungailiat, Rabu.

Menurut dia, perbedaan pendapat di kalangan ASN dinilai wajar, sebab masih banyak salah penafsiran. Pemkab Bangka sangat mendukung upaya Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Bangka untuk mengumpulkan zakat ASN di Bangka.

Ketua Panitia Pelaksana Rapat Koordinasi Ali Usman Sawal, menjelaskan di Bangka terdapat 33 unit pengumpul zakat (UPZ) yang berada di organisasi perangkat daerah (OPD) lingkungan Pemkab Bangka serta beberapa unit lainnya di beberapa rumah sakit di Bangka.

"Mungkin di pusat baru akan hal ini, namun di Bangka sudah berjalan. Yang penting selalu ingat bahwa zakat itu penting hukumnya, jika tidak dikeluarkan maka berdosa," kata Ali.

Ketua Baznas Bangka M Nasir Hasan sangat kecewa dengan minimnya kepala OPD yang hadir. Padahal rapat ini untuk mengetahui pendapat pegawai terkait program pemerintah mengenai pemotongan 2,5 persen gaji ASN.

"Kami mau semuanya bersama-sama ikut serta mengelola zakat ini. Apalagi banyak daerah yang sudah melaksanakan program ini," kata Nasir.

Karena itu, pihaknya berusaha agar semuanya paham, bahwa bukan hanya tugas UPZ atau Baznas mengumpulkan zakat. Namun kesadaran lebih utama dalam mengeluarkan zakat.

Pewarta: Dwi HP

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018