Jakarta (Antaranews Babel) - Duta Besar Iran untuk Indonesia Valiollah Mohammadi dan beberapa pejabat parlemen Iran mendatangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta, Rabu untuk menemui pimpinan KPK terkait peningkatan kerja sama pemberantasan korupsi.
"Hari ini, KPK menerima kunjungan dari Dubes dan Parlemen Iran. Pimpinan KPK direncanakan akan menerima," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa dalam setiap upaya pemberantasan korupsi yang bersifat lintas negara tentu kerja sama internasional sangat penting dilakukan.
Selama ini, kata dia, KPK telah melakukan sejumlah kerjasama dengan Iran seperti nota kesepahaman atau MoU KPK dengan General Inspection Organization (GIO) Iran pada 2007.
Selain itu, Febri menyatakan bahwa kerja sama Indonesia dan Iran juga dilakukan dalam forum United Nations Convention against Corruption (UNCAC) dan juga melibatkan GIO Iran dalam Konferensi Lembaga Pengawas Internal pada 2009.
Menurut dia, ke depan tentu dapat dilakukan penguatan kerja sama seperti pertukaran informasi dan "sharing" pembelajaran keberhasilan atau "lesson learned" and "best practice" program pemberantasan korupsi Indonesia dan Iran.
"Serta pelatihan-pelatihan yang nanti akan dilakukan KPK lebih fokus melalui "Anticoruption Learning Center" atau ACLC," ungkap Febri.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Hari ini, KPK menerima kunjungan dari Dubes dan Parlemen Iran. Pimpinan KPK direncanakan akan menerima," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa dalam setiap upaya pemberantasan korupsi yang bersifat lintas negara tentu kerja sama internasional sangat penting dilakukan.
Selama ini, kata dia, KPK telah melakukan sejumlah kerjasama dengan Iran seperti nota kesepahaman atau MoU KPK dengan General Inspection Organization (GIO) Iran pada 2007.
Selain itu, Febri menyatakan bahwa kerja sama Indonesia dan Iran juga dilakukan dalam forum United Nations Convention against Corruption (UNCAC) dan juga melibatkan GIO Iran dalam Konferensi Lembaga Pengawas Internal pada 2009.
Menurut dia, ke depan tentu dapat dilakukan penguatan kerja sama seperti pertukaran informasi dan "sharing" pembelajaran keberhasilan atau "lesson learned" and "best practice" program pemberantasan korupsi Indonesia dan Iran.
"Serta pelatihan-pelatihan yang nanti akan dilakukan KPK lebih fokus melalui "Anticoruption Learning Center" atau ACLC," ungkap Febri.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018