Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Keberadaan sarana angkutan wisata Oto Pownis era 1950-an di Museum Timah Indonesia (MTI) Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung secara signifikan meningkatkan kunjungan wisatawan ke gedung yang menyimpan benda-benda bersejarah terkait aktivitas penambangan timah tersebut.

"Selama 2017 tercatat 31.792 pengunjung datang ke MTI dibanding tahun sebelumnya yang hanya 28.798 orang. Kehadiran dua unit Oto Pownis berdampak baik terhadap kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara ke MTI," kata pemandu wisatawan di MTI, Marlita, Rabu.

PT Timah Tbk pada 2016 meluncurkan dua unit moda transportasi darat yang dikenal dengan sebutan Oto Pownis (Perkumpulan Oto-Oto Warga Negara Indonesia) sebagai bentuk komitmen perusahaan mendukung industri pariwisata daerah.

"Alhamdulillah sejak diluncurkan Oto Pownis ini pengunjung meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, karena para pengunjung museum bisa berkeliling ke tempat-tempat bersejarah seperti Masjid Jamik, Rumah Residen, Taman Sari, Menara Air, Pemakaman Belanda dan tempat bersejarah lainnya di Kota Pangkalpinang," katanya.

Sejak 2013 hingga 2017 jumlah wisatawan yang berkunjung ke MTI terus meningkat. Pada 2013 sebanyak 16.342 orang, 2014 sekitar 18.818 orang, 2015 sebanyak 22.453 orang, 2016 sebanyak 28.798 orang dan pada 2017 menjadi 31.792 orang.

"Kami optimistis kunjungan museum tahun ini akan meningkat lagi, karena pengunjung tidak hanya mengetahui sejarah pertimahan tetapi juga bernostalgia bersama Oto Pownis," kata Marlita.

Rasyidi, salah seorang pengunjung MTI mengaku Oto Pownis membangkitkan kembali kenangan masa lalunya.

Naik Oto Pownis mengingatkan dirinya akan masa lalu yang penuh perjuangan, saat harus berjualan dari Pasar Pangkalpinang ke Sungailiat di Kabupaten Bangka dan ke Toboali di Bangka Selatan dengan menggunakan angkutan umum yang berwarna merah pada bagian kepala dan kuning gading pada bagian badannya itu.

"Dulu saya sering duduk di bagian atas mobil untuk menjaga barang dagangan," kenangnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018