Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Sebanyak 40 peserta dari jajaran pemerintahan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengikuti bimbingan teknis pengendalian gratifikasi yang digelar tim dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Ini salah satu langkah kita agar mereka memahami tentang gratifikasi, sehingga tindak pidana korupsi yang terjadi dari gratifikasi tidak terjadi di lingkungan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota," kata Group Head Gratifikasi Kedeputian Pencegahan KPK, Andi Purwana, di Pangkalpinang, Rabu.
Ia menjelaskan, bimtek ini merupakan tindak lanjut dari komitmen pencegahan terintegrasi sesuai kesepakatan sebelumnya antara KPK dengan pemerintah daerah agar terimplementasinya pengendalian gratifikasi di lingkungan pemerintahan kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Babel.
"KPK perlu memberikan bimbingan teknis kepada peserta agar memahami gratifikasi, sehingga tindak pidana korupsi dari gratifikasi tidak terjadi," ujarnya.
KPK menilai saat ini banyak kasus pidana di kalangan penyelengara pemerintahan dari gratifikasi. Ini terjadi karena masih banyak yang kurang memahami arti dari gratifikasi.
"Program penerapan pengendalian gratifikasi di lingkungan pemerintahan harus kita tekankan agar dapat dipahami sehingga berjalan dengan baik, yang pada akhirnya kasus pidana gratifikasi tidak terjadi," ujar Andi Purwana.
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Daerah Provinsi Kepulauan Babel, Haryoso menambahkan, kegiatan ini merupakan langkah KPK untuk mendorong dan menyadarkan semua penyelenggara pemerintahan agar dapat mengevaluasi komitmen dalam membangun transparansi publik terhadap pengelolaan pembangunan dan penggunaan anggaran.
"Saya harap semua peserta dapat mengikuti dan memanfaatkan kegiatan ini dengan baik dan bertanggung jawab. Di akhir kegiatan ini pihak KPK juga akan memberikan sebuah aplikasi terkait pelaporan gratifikasi," ujarnya.
Bimtek berlangsung selama tiga hari, 7-9 Maret 2018, dengan peserta berasal dari jajaran Inspektorat, Biro Organisasi dan Biro Hukum Sekretariat Daerah baik di pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota se-Kepulauan Babel.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Ini salah satu langkah kita agar mereka memahami tentang gratifikasi, sehingga tindak pidana korupsi yang terjadi dari gratifikasi tidak terjadi di lingkungan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota," kata Group Head Gratifikasi Kedeputian Pencegahan KPK, Andi Purwana, di Pangkalpinang, Rabu.
Ia menjelaskan, bimtek ini merupakan tindak lanjut dari komitmen pencegahan terintegrasi sesuai kesepakatan sebelumnya antara KPK dengan pemerintah daerah agar terimplementasinya pengendalian gratifikasi di lingkungan pemerintahan kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Babel.
"KPK perlu memberikan bimbingan teknis kepada peserta agar memahami gratifikasi, sehingga tindak pidana korupsi dari gratifikasi tidak terjadi," ujarnya.
KPK menilai saat ini banyak kasus pidana di kalangan penyelengara pemerintahan dari gratifikasi. Ini terjadi karena masih banyak yang kurang memahami arti dari gratifikasi.
"Program penerapan pengendalian gratifikasi di lingkungan pemerintahan harus kita tekankan agar dapat dipahami sehingga berjalan dengan baik, yang pada akhirnya kasus pidana gratifikasi tidak terjadi," ujar Andi Purwana.
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Daerah Provinsi Kepulauan Babel, Haryoso menambahkan, kegiatan ini merupakan langkah KPK untuk mendorong dan menyadarkan semua penyelenggara pemerintahan agar dapat mengevaluasi komitmen dalam membangun transparansi publik terhadap pengelolaan pembangunan dan penggunaan anggaran.
"Saya harap semua peserta dapat mengikuti dan memanfaatkan kegiatan ini dengan baik dan bertanggung jawab. Di akhir kegiatan ini pihak KPK juga akan memberikan sebuah aplikasi terkait pelaporan gratifikasi," ujarnya.
Bimtek berlangsung selama tiga hari, 7-9 Maret 2018, dengan peserta berasal dari jajaran Inspektorat, Biro Organisasi dan Biro Hukum Sekretariat Daerah baik di pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota se-Kepulauan Babel.
Editor : Riza Mulyadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018