Jakarta (Antaranews Babel) - Presiden Joko Widodo bersilaturahim dengan para ulama dari Kalimantan Selatan di Istana Merdeka Jakarta, Selasa.

"Kami para ulama di Kalsel,  hari ini mendapatkan kesempatan bertemu Presiden Jokowi, kami diundang oleh Bapak Presiden untuk bersilaturahim," kata Juru Bicara Ulama Kalsel Hafiz Anshari di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.

Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia Kalsel itu menyebutkan suasana pertemuan berlangsung nyaman, akrab, hangat dan menggembirakan.

"Beliau menyampaikan beberapa persoalan terkait dengan kehidupan berbangsa dan bernegara," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum 2007-2012 itu.

Ia menyebutkan pertemuan itu tidak membahas mengenai sosok pendamping Jokowi yang sudah diusung sejumlah parpol untuk maju dalam Pilpres 2019.

"Tidak, tidak dibicarkaan itu, walaupun tadi malam ada pembicaraan soal itu, tapi tidak kita sampaikan kepada Presiden karena kita terfokus pada upaya antara lain menanggulangi masalah narkoba,  bagaimana menjaga kesatuan bangsa dan negara ini," tuturnya.

Ia menyebutkan dari pembahasan Senin (12/3) malam, pihaknya berharap calon pendamping presiden adalah sosok yang memiliki kemampuan memimpin dan memiliki nuansa keagamaan.

"Karena Indonesia ini negara agamis, karena itu kita harap pendamping yang memiliki kepedulian, kemampuan yang cukup di bidang keagamaan sehingga kehidupan kita diarahkan ke kehidupan agamis," ujarnya.

Ia menyebutkan sebelum pertemuan Selasa ini, pihaknya mengadakan pertemuan untuk membahas apa yang akan disampaikan kepada Presiden.

"Yang ini tidak disampaikan ke Presiden karena kami terfokus pada pembicraan bagaimana mempertahankan NKRI, bagaimana persatuan dan kesatuan bisa dijaga," imbuhnya.

Ia menyebutkan ulama yang hadir dalam pertemuan itu mendukung pemerintah dalam melaksanakan berbagai program pembangunan.

"Kami menegaskan bahwa yang hadir di sini siap mendukung pemerintah melaksanakan porgam programnya, tidak ada muatan politis di sini. Kita bekerja sama dengan baik sepanjang pemerintah melaksanakan aktivitas pembangunan dengan baik," katanya.

Ia menyebutkan ulama yang hadir dalam pertemuan itu berasal dari berbagai pondok pesantren yang ada di 13 kabupaten/kota di Kalsel.

"Juga wakil dari ormas seperti Muhammadiyah, NU, MUI dan majelis taklim," ucapnya.

Pewarta: Agus Salim

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018