Koba (Antaranews Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengoptimalkan peran penyuluh pertanian untuk meningkatkan produksi lada di daerah itu.

"Masih banyak petani lada dengan pola tanam tradisional, maka saya minta peran penyuluh lebih dioptimalkan dengan terus mendampingi petani untuk meningkatkan produksi lada," kata Bupati Bangka Tengah, Ibnu Saleh di Koba, Minggu.

Pola tanam yang belum tepat atau masih berkutat dengan cara tradisional dinilai berpengaruh terhadap produksi sehingga petani harus terbiasa dengan cara bertanam dengan menggunakan teknologi.

Untuk mengubah pola pikir masyarakat dari cara tradisional ke modern diperlukan peran penyuluh untuk memberikan pemahaman, ilmu dan menyosialisasikannya kepada masyarakat petani.

Ibnu Saleh mengajak masyarakat petani terus menggalakkan tanaman lada dan jangan berputus asa kendati harga komoditas ekspor tersebut belum menunjukkan grafik membaik, yaitu masih berkutat pada kisaran Rp50 ribu hingga Rp60 ribu per kilogram.

"Kita harus yakin dan percaya bahwa harga lada akan kembali membaik, maka sekarang jangan meratapi harga tetapi harus terus berinovasi dan tingkatkan produksi untuk menutupi biaya operasional yang tidak seimbang dengan harga saat ini," katanya.

Ia juga menganjurkan para petani yang tergabung dalam kelompok tani untuk lebih kreatif dan berinvasi serta menjadi petani yang profesional.

"Para petani juga bisa memanfaatkan sela yang kosong dalam kebun lada untuk ditanami tanaman hortikultura atau sayur-sayuran untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," katanya.

Ia mengatakan, para petani sembari menunggu lada panen bisa mendapatkan hasil dari produksi tanaman hortikultura sehingga ada hasil yang didapatkan.

"Sembari menuggu lada panen, sayur mayur yang mereka tanam sudah bisa panen beberapa kali untuk kebutuhan harian, bahkan mungkin saja bisa dijual jika benar-benar tekun bertanam komoditas hortikultura," katanya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018